Penyajian Informasi Melalui Website Terkendala Jaringan Internet

Kepala Desa Batu Tanjung Talawi Kota Sawahlunto Marwan menunjukkan penyajian informasi pengelolaan ADD di papan informasi kepada tim visitasi KI Sumbar. (KI Sumbar)
Kepala Desa Batu Tanjung Talawi Kota Sawahlunto Marwan menunjukkan penyajian informasi pengelolaan ADD di papan informasi kepada tim visitasi KI Sumbar. (Foto: KI Sumbar)

SAWAHLUNTO- Banyak desa di Kota Sawahlunto belum memiliki jaringan internet. Hal ini menjadi kendala melakukan transparansi dalam menyajikan informasi kepada masyarakat. Namun, penyajian informasi secara manual diakui sudah dilakukan melalui papan informasi.

Kepala Desa Batu Tanjung Kecamatan Talawi Marwan saat menerima Tim Visitasi Komisi Informasi (KI) Sumatera Barat, Jumat (22/7) mengungkapkan, banyak desa belum bisa melakukan penyajian informasi berbasis internet.

“Kendalanya karena ketersediaan jaringan internet sehingga penyajian informasi melalui website atau portal belum bisa dilakukan,” katanya.

Meski demikian, keterbukaan informasi menurut Marwan sudah menjadi suatu keharusan. Pihaknya berkomitmen untuk transparansi terutama terkait penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD). Dia berpendapat, jika pengelolaannya sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan, mengapa harus ditutup-tutupi.

Ketua KI Sumatera Barat Syamsu Rizal didampingi Komisioner KI Sondri dan Adrian mengungkapkan, transparan itu sangat bagus sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan desa atau nagari. Pengelolaan ADD yang disajikan secara terbuka membuat pemerintah desa atau nagari, terutama kepala desa dan walinagari terhindar dari isu negatif dan kecemburuan.

“Transparan itu sangat bagus, pengelolaan ADD disajikan secara terbuka dan dapat dilihat oleh masyarakat akan menghindari kepala desa atau walinagari dari fitnah atau isu negatif serta kecemburuan,” ujar Syamsu Rizal.

Tim Visitasi KI Sumatera Barat melakukan kunjungan langsung ke pemerintah desa atau nagari yang masuk nominasi pemeringkatan keterbukaan informasi. Dari 30 nagari dan desa di Sumatera Barat yang mengembalikan questioner, sepuluh nagari dan desa diantaranya masuk dalam nominasi Nagari atau Desa Transparan. (feb)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.