PADANG – Penguatan moderasi beragama merupakan program prioritas yang termuat dalam visi misi Kementerian Agama. Bahkan moderasi beragama sudah masuk dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Menyikapi hal ini Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatra Barat menggelar penguatan Moderasi Beragama bersama anggota Komisi VIII DPR RI, Kamis (17/11) di Santika Premiere Hotel Padang.

Kegiatan ini dibuka Plh. Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, H. Miswan didampingi Analis Kebijakan sekaligus Ketua Panitia, H.  Fauqa Nuri Ichsan. Hadir sebagai narasumber anggota Komisi VIII DPR RI, H. Mhd. Asli Chaidir dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, Profesor Duski Samad.

Dalam kesempatan itu, Pelaksana harian (Plh) Kakanwil yang juga menjabat Kabag TU, Miswan mengatakan pada prinsipnya moderasi beragama bertujuan memoderasikan pandangan umat beragama dalam menjalankan agama, bukan memoderasi ajaran agama.

“Moderasi beragama saat ini sudah memasuki tahap penguatan. Dimana dalam penguatan ini dilaksanakan berbagai kegiatan baik pembinaan, orientasi workshop bahkan Diklat atau TOT,” ungkap Miswan.

Ia berharap para penggiat moderasi beragam semakin menyadari pentingnya moderasi beragama  dalam mewujudkan kerukunan dan harmoni intern dan antar umat beragama.

“Moderasi beragama akan dapat mencegah dan menangkal berkembangnya paham radikalisme dan paham yang ingin menukar idiologi pancasila dengan paham ekstrim yang muncul ditengah masyarakat,” jelas Miswan.

Dikatakan Kabag TU ini, kegiatan penguatan moderasi beragama bersama Komisi VIII DPR RI. salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Tahun Toleransi 2022.

“Selain melalui kegiatan Kementerian Agama melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat telah mencanangkan Desa Sadar Kerukunan yang terlaksana sejak tahun 2020,” jelas Miswan.

“Saat ini sudah terbentuk 5 (lima) lokasi Desa Sadar Kerukunan, Desa Mahakarya Pasaman Barat, Nagari Sungai Buluah Barat, Padang Pariaman, Kelurahan Belakang Pondok Kota Padang, Nagari Sikabau Dharmasraya dan Jorong Purwajaya, Limapuluh Kota,” imbuh Kabag TU.

Sementara itu, Subkoordinator Organisasi Tata Laksana dan Kerukunan Umat Beragama (Ortala KUB), Fauqa Nuri Ichsan mengatakan, kegiatan ini menghadirkan 50 orang peserta terdiri dari pengurus FKUB Provinsi, Pimpinan Pondok Pesantren, Majelis Taklim dan takmir Mesjid. Kesbangpol dan Kanwil Kemenag.

Dikatakan Fauqa, kegiatan ini bertujuan menguatkan kembali pentingnya moderasi beragama.

Menyamakan persepsi kepada seluruh lapisan masyarakat dalam mengimplementasikan moderasi beragama.

“Kegiatan ini mendorong masyarakat untuk memiliki kesadaran moderasi beragama dan menerapkan dalam kehidupannya. Serta memperkuat Sumatera Barat untuk dapat dijadikan role model dalam praktik beragama yang moderat,” papar Analis Kebijakan ini. (ris)