JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andhika Perkasa bersana isteri, Ny. Diah Erwiany mengundang secara khusus Sersan Mayor Ahmad Lina, seorang prajurit TNI yang bertugas di perbatasan Indonesia – Timor Leste. Undangan tersebut sebagai hadiah bagi Bintara Bina Bangsa (Babinsa) yang bertugas di Pulau Liran, Maluku Barat Daya tersebut atas dedikasinya bertugas di perbatasan.
Bagi Ny. Diah, dan ibu – ibu Persit Kartika Chandra Kirana Mabes AD, Kota Jakarta tentunya sudah tidak asing lagi karena memang berdomisili di ibukota negara. Namun. lain halnya dengan Serma Ahmad Lina. Prajurit yang bertugas di daerah perbatasan Indonesia – Timor Leste itu, datang ke Jakarta merupakan sebuah harapan yang dimimpikan sejak lama.
Babinsa ini pernah mengungkapkan keinginannya untuk datang ke Jakarta. Ingin melihat markas besar TNI AD dan berjalan – jalan menikmati fasilitasi transportasi di ibukota negara.
Harapannya hanya sebatas datang ke Jakarta dan berjalan – jalan. Namun, ia tak menyangka akan diundang oleh komandan tertingginya di TNI AD. Bahkan, ditemani berjalan – jalan oleh isteri pimpinan tertingginya itu berkeliling ibukota dengan naik Moda Raya Terpadu (MRT) atau Mass Rapid Transit (MRT).
“Saya hanya ingin melihat Jakarta, ingin berkunjung ke markas besar TNI AD, markas tempat saya mengabdi,” ungkap Serma Ahmad Lina.
Selama ini, ia mengaku bertugas sebagai prajurit TNI di wilayah perbatasan. Menjaga agar situasi di daerah perbatasan tetap dalam kondisi yang kondusif. Menjaga kedaulatan negara dan mengawal keharmonisan hubungan baik masyarakat antar dua negara bertetangga.
“Ya, saya hanya ingin berjalan – jalan ke Jakarta, namun saya tidak menyangka mendapat kehormatan, diundang langsung oleh pimpinan tertinggi TNI dan bahkan ditemani oleh Ibu Diah bersama anggota Persit Kartika Chandra Kirana Mabes AD,” ungkap Ahmad Lina.
KSAD Jenderal TNI Andhika Perkasa mengungkapkan, undangan untuk ke Jakarta merupakan hadiah bagi prajurit yang telah mendedikasikan diri di wilayah perbatasan tersebut.
“(Undangan) ini sebagai hadiah bagi prajurit kita tersebut. Diundang ke Jakarta, berkeliling menikmati suasana ibukota negara. Undangan ini sebagai penghormatan atas dedikasinya mengabdikan diri di wilayah perbatasan,” kata Andhika.
Selama di Jakarta, Ny Diah Andhika Perkasa bersama rombongan Persit Kartika Chandra Kirana Mabes AD mengajak Serma Ahmad Lina berkeliling naik MRT. Rombongan menaiki MRT melewati beberapa rute di seputaran bundaran Hotel Indonesia.
Sambil menikmati perjalanan, Serma Ahmad Lina diceritakan berbagai hal tentang kota Jakarta. Termasuk MRT yang bagi prajurit ini masih asing.
“Baru kali ini saya naik MRT. Sebelumnya, mendengar namanya saja juga jarang – jarang,” ungkapnya Ahmad Lina lugu.
Dia mengucapkan syukur dan berbangga hati dapat mewujudkan mimpi datang ke Jakarta. Dan merasakan sebuah kehormatan yang sangat besar karena ditemani oleh isteri pimpinan tertingginya.
“Saya sampaikan bahwa saya hanya bersyukur tidak habis-habisnya, bagaimana ibu (Diah Erwiany) membawa saya untuk memperkenalkan berbagai hal tentang Jakarta yang selama ini hanya menjadi mimpi bagi saya,” ucapnya.
Dia melanjutkan, moda transportasi massal yang disebut MRT, sebenarnya namanya saja belum pernah didengar. Ia juga terkagum dengan isteri pimpinan tertingginya itu yang ternyata sebelumnya juga tidak pernah naik MRT.
“Menjadi suatu kehormatan bagi saya, ibu Dyah mau naik MRT bersama rombongan hanya untuk menemani saya, seorang prajurit yang bertugas di perbatasan,” lanjutnya.
KSAD TNI Jenderal Andhika Perkasa menyampaikan, prajurit TNI yang bertugas di perbatasan adalah garda terdepan dalam mengawal kedaulatan negara. Dia tidak memandang pangkat dan jabatan para bawahannya, namun dia menghargai jasa – jasa para prajurit yang mendedikasikan diri untuk menjaga perbatasan.
“Mereka merupakan garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara. Mereka harus diberi penghormatan atas dedikasinya,” ucap Andhika. (*)