SAWAHLUNTO – Sebanyak 192 anggota dan 64 Badan Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BPSPAMS) Kota Sawahlunto dibekali pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Sanggar Kegiatan Belajar Kota Sawahlunto, 27 hingga 28 April 2016 mendatang.
Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pengurus BP-SPAMS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna fasilitas Pamsimas. Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk mengawal keberlanjutan program Pamsimas dan program lanjutan kagiatan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) untuk menjamin fungsi sarana yang sudah dibangun Pamsimas dari tahun 2008 hingga 2015.
Ketua Panitia Penyelenggara Djamiddin menyatakan, para peserta pelatihan merupakan anggota dari 64 Badan Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP-SPAMS) yang ada di Kota Sawahlunto.
Mantan Kepala Desa Taratak Bancah itu berharap, ke depan akan terjadi universal akses di tahun 2019 dengan konsep 100-0-100. Artinya, 100 persen akses air minum layak, 0 persen luas kawasan kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak.
Setelah pelatihan, Djamiddin berharap seluruh peserta dapat memiliki kemampuan untuk mengetahui bentuk administrasi kesekretariatan BPSPAMS yang baik, kemampuan untuk mengoperasikan, mengembangkan dan memelihara sarana prasarana dengan baik dan kemampuan untuk melakukan kemitraan dengan pemerintah daerah atau mitra potensial lainnya.
“Pelatihan ini menyangkut manajemen, pelaksanaan serta operasional jaringan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Pemko Sawahlunto. Karena itu, sangat penting dalam pelaksanaan pemeliharaan dan sarana air,” jelasnya, Rabu (27/4).
Pada kesempatan itu, Direktur PDAM Sawahlunto, Syafnil menambahkan, secara garis besar program tersebut telah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kota itu. Namun ia mengingatkan, tetap perlu kehati-hatian dalam memilih kelompok masyarakat pengguna. Pasalnya, ada beberapa kawasan yang masih bisa dijangkau oleh pelayanan pihak PDAM. (tumpak)