Seorang karyawan sibuk membongkar isi lacinya demi mencari sebuah berkas. Ia membongkar lacinya berkali-kali dan tetap tidak menemukan berkas tersebut. Ia mencoba menenangkan pikirannya dengan melakukan ibadah shalah dhuha.
Setelah pikirannya tenang, tiba-tiba memori tentang tempat ia terakhir meletakkan berkas muncul, dan ia kembali bisa menemui berkas tersebut. Hal ini sangat sering terjadi dalam kehidupan kita, ini merupakan keteledoran yang disebabkan oleh kelupaan.
Menurut ahli Gulo (1982) dan Reber (1988) menggambarkan lupa dengan ketidakmampuan otak kerja untuk mengenal atau mengingat suatu yang kita alami atau pelajari.
Oleh karena itu lupa bukanlah bentuk kehilangan akan sebuah informasi atau pengetahuan dari akal. Baru-baru ini sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Toronto yang mengatakan bahwa orang lupa sebenarnya bisa jadi tanda bahwa mereka memiliki kemampuan memori yang sehat. Tetapi bagaimana kita bisa lupa terhadap hal-hal kecil?
Berikut akan dibahas satu persatu factor yang membuat kita lupa, diantaranya :
Kurang tidur
Kondisi ini dapat memicu terjadinya kecemasan dan perubahan mood, sehingga kelupaan rentan terjadi.
Konsumsi obat-obatan
Perilaku buruk ini sangat sering dilakukan anak muda, mengkonsumsi obat antidepresan seperti paroxentine, obat antihistamin seperti cimentidine juga dapat mempengaruhi daya ingat.
Adanya penumpukan ingatan dan represi
Bila informasi yang baru kita terima menyebabkan sulit mencari informasi yang sudah ada dalam ingatan kita. Dan represi merupakan kesenjangan suatu kejadian oleh seseorang karena yang dialami merasa merugikan.
Dengan adanya factor yang bisa membuat kita menjadi pelupa, berikut adalah cara untuk menghadapi fenomena tersebut, diantaranya:
Minum air putih
Agar tidak mengalami kelupaan berkepanjangan, sebaiknya kita meminum air putih sebanyak 6-8 gelas sehari, untuk membantu agar seluruh organ berfungsi kembali.
Senam otak
Melakukan senam otak dengan cara membiasakan mengingat kembali informasi yang ada pada memori, atau bisa juga dengan mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung nutrisi otak, seperti pisang dan brokoli.
Asah otak
Asah otak ini bisa dilakukan dengan mengisi TTS dan selalu berfikir positif. Dapat disimpulkan untuk membuat daya ingat lebih kuat atau bias mengambil hobi baru yang melibatkan asahan otak. Aktivitas tersebut seperti mengisi TTS olahraga dan tidur cukup.
Penulis: Miftahul Jannah Yunengsi (BP 2018)
Mahasiswa Jurusan Psikologi Islam UIN IMAM BONJOL
(Artikel ini dibuat terkait dengan adanya penugasan pada mata kuliah Psikologi Kognitif untuk membuat artikel dan mempubliskannya di media massa.)
*Isi tulisan seluruhnya adalah tanggung jawab penulis
Komentar