PADANG- Sekretaris Provinsi Sumatera Barat Hansasri mengungkapkan, kerugian akibat bencana banjir lahar dinging Gunung Marapi mencapai Rp517 miliar. Kerugian tersebut berasal dari kerusakan sejumlah sarana prasarana infrastruktur serta hunian masyarakat.
Hal itu diungkap Hansasri dalam konferensi pers di Kantor Dinas Kominfotik Provinsi Sumatera Barat, Jumat (7/6/2024). Konferensi pers tersebut dihadiri oleh beberapa kepala OPD terkait pemerintah daerah dan instansi vertikal.
“Kerugian akibat kerusakan sarana infrastruktur yang ditimbulkan oleh bencana tersebut diperkirakan sekitar Rp516,7 miliar,” kata Hansasri.
Dia merinci rumah penduduk terdampak bencana mencapai 1.210 unit sementara yang mengalami kerusakan tercatat 1.110 unit. Baik rusak berat, sedang maupun ringan di seluruh kabupaten/kota terdampak. Kemudian, juga merusak sedikitnya 15 unit sarana Pendidikan, 2 unit sarana Kesehatan dan 28 unit sarana ibadah, 2 unit bangunan lainnya, serta 227 unit sarana perdagangan. Bencana juga merusak sebanyak 1.203 jaringan irigasi, 23 unit sarana air bersih (PDAM dan Pamsimas).
“Kemudian, juga merusak sebanyak 55 unit jembatan dan menimbulkan kerusakan jalan di 54 titik. Bencana juga menimbulkan kerugian masyarakat sebanyak 27 ribu ekor lebih hewan ternak dan 908 ribu hectare lahan pertanian,” ujarnya.
Dia menambahkan, dukungan dari pemerintah pusat dalam penanganan bencana tersebut cukup besar. Bahkan Presiden RI Joko Widodo dan sejumlah Menteri turut meninjau lokasi bencana untuk membantu penanganan.
Hansasri menerangkan, Langkah penanganan yang telah dan akan dilakukan antara lain pembersihan aliran sungai dari material lumpur dan pembangunan jembatan bailey oleh TNI dan demolish batu-batu besar. Selain itu juga dilakukan modifikasi cuaca oleh TMC.
Hansasri memaparkan, total korban jiwa dalam musibah bencana tersebut berjumlah 63 orang. Sebanyak 60 orang berhasil diidentifikasi dan tiga orang belum teridentifikasi. Selain itu, korban yang masih hilan sebanyak 10 orang dimana 8 orang sudah diikhlaskan pihak keluarga dan dua orang masih dikoordinasikan. “Pencarian akan diakhiri pada tanggal 9 Juni mendatang seiring dengan berakhirnya perpanjangan masa tanggap darurat,” ujarnya.
“Saat ini seluruh korban terdampak yang mengungsi sudah Kembali ke rumah masing-masing atau menumpang di rumah kerabat, tidak ada lagi tenda pengungsian dan dapur umum pun Sebagian besar sudah dihentikan. Total pengungsi pada saat kejadian mencapai 4.064 orang,” tandasnya. F