PADANG – Pemerintah Kota Padang telah melaksanakan identifikasi tujuh kasus gizi buruk (stunting) pada September 2023 lalu dari beberapa kecamatan. Hal itu terkait rencana aksi percepatan penurunan kasus stunting dan aksi konvergensi.
“Tahapan selanjutnya harus dilaksanakan diseminasi audit kasus stunting tahap kedua,” kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Edi Hasymi dalam kegiatan Audit Kasus Stunting di Hotel Padang, Selasa (7/11/2023).
Dia mengatakan, kasus stunting menunjukkan penurunan di Kota Padang. Sesuai dengan hasil Study Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka prevalensi stunting di Kota Padang adalah 19,5 persen.
“Walaupun di bawah angka Provinsi Sumatera Barat, yaitu 25 persen, tapi jangan berpuas diri,”tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan, kegiatan audit stunting dengan menghadirkan para pakar sebagai narasumber diharapkan memberikan pencerahan terhadap para kader dan pendamping di kelurahan. “Apa saja faktor penyebab stunting dan bagaimana terjadinya harus dipahami agar dapat ditindaklanjuti sesuai rekomendasi tim pakar,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang Eri Senjaya melaporkan, dalam kegiatan itu menghadirkan tim pakar sebagai narasumber.
“Dalam kegiatan itu akan membahas kasus- kasus stunting yang telah diidentifikasi tim pakar audit kasus stunting dan menentukan tindak lanjut penanganannya,” ujarnya.
Peserta diseminasi terdiri dari Ketua TPPS, OPD terkait, tim pakar dan Satgas Percepatan Penurunan Stunting Kota Padang. DU
Komentar