ACEH – Pemerintah Kota Padang membantu pembangunan 10 unit rumah warga Blang Iboih, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh yang menjadi korban gempa pada 7 Desember 2016 lalu. Bantuan pembangunan rumah dengan biaya pembangunan Rp70 juta per unit tersebut diserahkan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo kepada Bupati Pidie Jaya Aiyubi Abbas didampingi Wakil Bupati Sayid Mulyadi, Senin (20/3).
Bantuan pembangunan rumah warga korban gempa Pidie Jaya melalui Baznas Kota Padang merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Dengan saling membantu akan tumbuh ikatan silaturahmi yang kuat, sehingga suatu saat bantuan juga akan datang dari orang lain ketika membutuhkan.
Kedatangan Walikota Mahyeldi dan rombongan disambut dengan penuh keakraban oleh Bupati, Wakil Bupati, Kepala Baitul Mal dan tokoh masyarakat setempat serta warganya. Penyambutan dilakukan dengan tradisi Aceh, tepung tawar atau pesejuk sebagai perlambang penghormatan kepada tamu yang sangat diharapkan kedatangannya.
Mahyeldi mengatakan, sambutan yang begitu hangat oleh pimpinan Pidie Jaya dan masyarakatnya di Gampong Blang Iboih terasa kuatnya ikatan persaudaraan sesama saudara. Ia juga melihat masyarakat setempat yang menganut kuat nilai-nilai keislaman sangat sabar menghadapi bencana yang menghancurkan ribuan rumah dan menelan korban jiwa tersebut.
“Nilai keagamaan yang kuat di kalangan masyarakat membuat semua terlihat sangat sabar menghadapi bencana,” kata Mahyeldi.
Sementara itu, Bupati Pidie Jaya Aiyub Abbas menyampaikan terimakasih banyak kepada Walikota Padang yang telah memberikan bantuan rumah bagi warganya. Bupati Aiyub berharap setelah ini bantuan tidak saja datang dari Kota Padang, akan tetapi juga dari daerah lain.
“Bantuan ini meringankan kami di sini, semoga setelah ini datang bantuan lain,” tukasnya.
Sedangkan selaku pelaksana penanganan bencana, Wakil Bupati Sayid Mulyadi mengungkapkan, penanganan pasca gempa sudah diupayakan untuk membantu pembangunan kembali rumah, dayah dan meunasah serta masjid yang runtuh. Salah satunya dengan pengajuan bantuan pusat, namun karena kendala birokrasi, bantuan tersebut belum kunjung turun.
“Pemerintah Kota Padang adalah pertama memberikan bantuan pembangunan rumah warga, sedangkan dari pihak lain kami masih menunggu,” sebutnya. (der)