
TANAH DATAR – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar menetapkan status tanggap darurat bencana di Tanjuang Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara selama 7 hari. Terhitung Kamis 11 Oktober 2018 dan akan diperpanjang bila dibutuhkan.
Untuk memudahkan koordinasi dan penggalangan bantuan, Pemkab Tanah Datar telah mendirikan posko siaga bencana yang bertujuan untuk menerima bantuan dan menerima informasi tentang korban bencana banjir bandang.
Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi usai rapat penanganan bencana, Jumat (12/10) mengeluarkan instruksi untuk memprioritaskan evakuasi manusia sert melancarkan jalur transportasi, manajemen relawan kebencanaan, memobilisasi alat-alat berat dan peralatan chain saw untuk membersihkan material longsor yang besar serta memberikan bantuan segera pada korban bencana termasuk kegiatan trauma healing.
Selain itu, Bupati memerintahkan dapur Umum untuk menyediakan logistik, menghimpun kebutuhan kebutuhan darurat yang mendesak selama masa tanggap darurat, mempercepat realisasi BTT (bantuan tanggap darurat), membentuk komando tanggap darurat yang berposko di Polsek Lintau Buo Utara, peninjauan kerusakan infrastuktur tidak hanya pada infrastuktur yang langsung terkena, namun termasuk pada efek bekerlanjutan dari rusaknya infrastuktur. Misalnya, jaringan irigasi yang rusak akan berdampak pada masa depan dari sawah sawah masyarakat yang di aliri oleh irigasi yang rusak.
Banjir bandang terjadi Kamis (11/10) pukul 18.30 WIB di Ranah Batu, Nagari Tanjuang Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara. Selain itu, longsor juga terjadi di Kalo-kalo Nagari Lubuk Jantan. Kejadian itu mengakibatkan enam orang meninggal dunia. Terdiri dari ibu hamil dan dua anaknya, Rani (30), Steve (10) dan Anis (2,5), Yusrizal (pengendara ojek) dan dua orang warga Limapuluh Kota yang saat kejadian kebetulan sedang berada di lokasi. (rin)
Komentar