Pemkab Pasaman Anggarkan Rp2 Miliar untuk Rehab Rumah Tak Layak

PASAMAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman tahun ini menganggarkan Rp2 miliar untuk bantuan rehab rumah masyarakat miskin yang tidak layak huni. Anggaran ini sedikit lebih naik dibanding tahun 2015 lalu.

“Terjadi kenaikan Rp500 juta bila dibandingkan tahun 2015 anggaran untuk kegiatan ini Rp1,5 miliar” kata Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Kadisosnaker) Pasaman, M. Fauzi.

Direncanakan, dana itu bakal cair pada triwulan tiga nantinya. Untuk proses pencairan, sesuai aturan, dana itu bakal masuk ke rekening masing-masing penerima bantuan. “Dana masuk langsung ke rekening penerima. Ini untuk menyiasati agar program tepat sasaran,” kata M. Fauzi.

Menurut  M. Fauzi, bantuan sosial perumahan tersebut secara perorangan memang tidak mencukupi. Akan tetapi, Pemkab Pasaman baru di Sumbar ini yang berani menganggarkan rehab rumah yang paling besar anggarannnya.

“Kita tetap pacu pembangunan daerah, salah satunya adalah memutus mata rantai kemiskinan. Selain itu, program ini bisa dikatakan sebagai pancingan untuk menimbulkan sikap gotong royong dan saling membantu di kalangan masyarakat,” jelas M. Fauzi.

Ia mengatakan, secara teknis,  bantuan rehab rumah tidak layak huni tersebut akan segera disalurkan oleh tim kabupaten.  Ada sekitar 180 unit rumah nantinya yang akan dibantu rehabnya. Maka dari itu, kepada walinagari dihimbau agar mengusulkan nama-nama Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya pantas untuk direhab.

“Pastinya harus ada usulan dulu. Usulkan sebanyak-banyaknya. Setelah itu, kami bakal melakukan verifikasi ke lapangan bersama tim dan mempriorotaskan rumah KK yang benar-benar perlu direhab,” ujarnya M. Fauzi.

Sementara itu, bagi yang tidak dapat di tahun ini, masyarakat tidak perlu cemas. Pasalnya, pihak Dinsosnaker bakal terus berjuang untuk meningkatkan jumlah bantuan ini dari tahun ke tahun depannya. “Tahun 2013  ada 100 unit rumah yang dapat bantuan rehab. Sedangkan tahun 2014 dan 2015 ada, 105 unit lebih.  Tahun 2016 ada sekitar 180 unit. Kita targetkan tahun 2017 nanti setidaknya jumlah KK yang dapat bantuan melebihi 200 unit dengan anggaran sekitar Rp4 miliar,” tegas M. Fauzi.

Ia melanjutkan, bantuan rumah tidak layak huni ini, diutamakan bagi masyarakat yang memiliki rumah di atas tanah milik sendiri, dengan ciri-ciri lantai masih tanah, dinding papan, dan atap rumbia,” terangnya.

M. Fauzi menambahkan, pelaksanaan bantuan di  lapangan nantinya akan terus di pantau, agar masyarakat penerima betul-betul menerima haknya dan memanfaatkannya. (y)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *