AGAM – Pemerintah Kabupaten Agam mendukung dan siap menuju persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Keberdaan MEA menjadi sebuah peluang bagi mempromosikan kebudayaan dan produk usaha yang dimiliki oleh Agam.
“Kehadiran MEA menjadi tantangan bagi seluruh pelaku usaha. Artinya pelaku usaha harus siap bersaing dengan pelaku atau produk usaha dari luar,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Kabupaten Agam, Isman Imran, di Lubuk Basung, Jumat (15/1)
Ia mengatakan, tidak perlu takut dengan terwujudnya MEA sebagai ajang persaingan perdagangan bebas di Asean. Oleh sebab itu pelaku usaha di Kabupaten Agam dituntut harus bisa meningkatkan kualitas produknya.
Pemerintah sangat bekomitmen mendorong peningkatan standar pelayanan bagi kebutuhan pelaku usaha. hal ini tentunya juga tidak lepas dari dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap pengawasan dan penjagaan terhadap pelayanan.
Seperti, di pasar, masyarakat harus memiliki spektrum pasar yang bagus, indah, agar pengunjung bisa lebih nyaman ketika belanja. Selain itu, masyarakat harus bisa lebih mencitrakan produk dalam negeri ketimbang mencitai produk luar negeri.
“Siapapun itu harus siap menerima MEA, karena MEA berpeluang meningkatkan akses pasar serta investasi, sehingga membuka lapangan kerja,” jelasnya.
Selain itu Generasi muda, para calon sarjana, abdi masyarakat juga dituntut untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan. Dengan hal tersebut mereka dapat bersaing dengan para tenaga kerja yang bakal menyerbu Indonesia, khususnya Agam. Sebab Agam merupakan salah satu sentra pusatnya kerajinan dan makanan di Sumbar.
” Selain harus siap, semuanya juga harus diingiri dengan mempersiapkan diri dengan kemampuan, apakah itu pelaku usaha, maupun calon tenaga kerja. Kebutuhan bahasa juga sangat penting, seperti, Bahasa Inggris sebagai komunikasi universal minimal harus bisa,” ungkapnya. (fajar)