AGAM – Beberapa iven di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dinilai strategis, seperti Festival Danau Maninjau dan Festival Muharam. Kedua iven tersebut dinilai strategis karena mengandung makna mendalam bagi perkembangan pariwisata daerah.
Namun sayangnya, Pemerintah Kabupaten Agam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), kini kesulitan dana untuk menggelar berbagai iven pariwisata strategis tersebut. Hal itu dikatakan Kadisbudpar Agam, Hadi Suryadi, SH, kepada Padangmedia.com, Rabu (3/2).
“Sejak dilaksanakan Festival Danau Maninjau I pada 2015, berbagai sanggar, yang dulu mati suri, kini bangkit kembali. Sanggar yang memang sudah aktif, semakin bersemangat beraktivitas. Namun yang mengkhawatirkan adalah dampak buruknya, bila iven tersebut tidak berlanjut, bisa dipastikan sanggar yang sedang bersemangat jadi layu sebelum berkembang.” ujarnya.
Hadi mengatakan, agar kedua iven itu tetap terlaksana tahun ini, dan tahun berikutnya, pihaknya akan berusaha mencari dana melalui pendekatan dengan para pengusaha.
“Kita sudah membuat beberapa proposal, untuk disampaikan kepada para pengusaha, terutama perusahaannya yang memiliki dana CSR,” ujarnya lagi. (fajar)