AGAM – Pemerintah Daerah Kabupaten Agam menggelar sosialisasi perlindungan anak dari kekerasan dan eksploitasi, serta penguatan lembaga layanan perlindungan anak, Selasa (27/8) di Aula Utama Kantor Bupati setempat. Sosialisasi bertujuan untuk membuka wawasan tentang data kasus kekerasan dan eksploitasi terhadap anak, serta memberikan pemahaman terkait bentuk kekerasan dan eksploitasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Agam, Martias Wanto dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini sangat perlu dilaksanakan, sebab tanpa kita sadari selama ini terjadi pergeseran secara signifikan terhadap karakter anak dibanding anak pada era beberapa tahun lalu,”katanya.
Di era globalisasi dengan peralatan teknologi semakin canggih sekarang ini lanjutnya, juga sangat rentan merusak karakter anak. Sehingga perlu diberikan pemahaman kepada anak untuk memfilter teknologi yang digunakan.
Kondisi ini membuat pergeseran yang signifikan terhadap karakter anak, karena dengan pengaruh teknologi seperti smartphone membuat anak tidak peduli dengan orang sekitar. Bahkan mereka lebih cenderung individualistis.
“Untuk itu, kita minta kepada wali nagari agar kegiatan pembinaan anak dimasukkan ke dalam rencana kerja nagari, supaya anak terjauh dari kekerasan dan pengaruh negatif teknologi,”imbuhnya.
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua P2TP2A Siti Manggopoh, Ny. Chandra Trinda Farhan, Kadis Dalduk KB PP dan PA Agam, Retmiwati, Peserta 150 orang berasal dari perwakilan OPD, LKAAM, MUI, bundo kanduang, wali nagari, P2TP2A, PKK, kader posyandu, dharmawanita, GOW, Persit Kodim 0304 Agam, Bhayangkari Agam, PGRI, Forum Anak, perwakilan siswa SMP dan SMA, LSM serta aktivis perlindungan anak.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan itu yakni Valentina Ginting dari Asisten Deputi Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eskploitasi, serta Muhammad Nur Awaluddin dari CEO Kakatu. (fajar)