Pemkab Agam Benahi Linggai Jadi Objek Wisata

AGAM – Pemerintah Kabupaten Agam, terus berupaya mengembangkan objek wisata salah satunya Linggai yang berada di Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya.

Objek Wisata tersebut dulu pernah jaya. Dari berbagai pelosok wisatawan berdatangan, termasuk dari provinsi tetangga, seperti Riau, dan Sumatera Utara. Namun, sekaitan dengan pekerjaan pembangunan PLTA Maninjau, permukaan air Danau Maninjau naik. Kondisi itu menyebabkan permukaan objek Linggai terendam. Sejak itulah pamor Linggai kian meredup, dan akhirnya menghilang dari peta objek wisata Agam.

Pemkab Agam telah berupaya membenahi objek tersebut. Antara lain dengan meninggikan permukaan Linggai, dengan jalan menimbunnya.

Namun sampai kini, setelah berjalan sekitar 5 tahun, belum juga ada investor yang berminat menanamkan modalnya di Linggai. Kini Linggai menjadi pangkalan usaha perikanan keramba jala apung (KJA) bagi warga sekitar.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Agam, Hadi Suryadi, saat dikonfirmasi Senin (8/2) mengatakan, pihaknya akan berupaya membenahi objek wisata milik Pemkab Agam tersebut. Karena Pemkab tidak punya dana untuk itu, maka ia mencoba memohon kepada kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, agar bisa dibantu melalui Dana Bantuan Sosial Ekonomi Rehabilitasi dan Pengembangan Objek Wisata.

“Kita berharap proposal kita dikabulkan,” ujarnya.

Dijelaskannya, Linggai, dengan  luas sekiar 2 ha itu, berada di tepian Danau Maninjau, dengan pemandangan alam nan menawan. Untuk merehab dan mengembangkan objek tersebut, diperkirakan dibutuhkan biaya sekitar Rp11,5 miliar. Biaya sebesar itu diperlukan antara lain untuk perbaikan pintu gerbang masuk objek, pembangunan kios souvenir, kantor pengelola, teater terbuka, mushalla, WC umum, menara wisata, penampungan ikan, pujasera, water boom area, restoran, dan cottage keluarga.

Dana sejumlah itu, tambahnya, juga akan digunakan untuk pembangunan cottage couple, pondok ikan keramba, gazebo, jembatan dan tempat pemancingan, dan pembangunan prasarana lingkungan.

“Objek wisata itu nantinya juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya, seperti area parkir,” ujarnya. (fajar)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *