Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional, Tim Kemenpora Lakukan Penilaian Fact Finding Terhadap Zikril Husna

PADANGPANJANG – Panitia pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), kunjungi Pondok Baca Saiyo, Kelurahan Sigando, Kecamatan Padangpanjang Timur, Selasa (6/9).

Kedatangan rombongan tersebut disambut Wakil Walikota, Drs. Asrul bersama OPD terkait, peninjauan (fact finding) ini dalam rangka penilaian terhadap Zikril Husna yang merupakan bagian dan proses seleksi pemilihan pemuda pelopor tingkat nasional. Peninjauan dalam bentuk wawancara dan presentasi.

Wawako Asrul mengucapkan terima kasih kepada Tim Kemenpora bersama Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang berkenan datang melakukan fact finding di Padangpanjang.

“Pemko senantiasa mendukung dan memotivasi para pemuda di Padangpanjang untuk terus berkreativitas membangun prestasi kepemudaan,” ucapnya.

Asrul berharap kegiatan ini sebagai evaluasi bagi pemuda pelopor Kota Padangpanjang terhadap berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan.

“Kepada Zikril Husna kami berharap, layani tim penilai dengan maksimal, berikan data yang terbaik yang kita miliki,” sampainya.

Ketua Tim Fact Finding Kemenpora, Luvi Indriani menyampaikan, kunjungan ini dalam rangka melihat ke lapangan pemuda pelopor sesuai dengan bidang yang diajukan ke tingkat nasional.

Sementara itu, Zikril Husna dalam paparanya di hadapan tim menyebutkan, Pojok Baca Saiyo yang didirikannya sejak 2018 lalu, menjadi wadah untuk anak-anak bisa mengembangkan potensi diri, mengasah minat dan bakat sedari dini.

“Pojok Baca Saiyo menghadirkan wadah berkreativitas dan beraktivitas. Tujuannya agar anak-anak memiliki keterampilan hidup atau life skill yang bagus. Bertumbuh menjadi seorang yang berkualitas dan berkarakter,” terangnya.

Diungkapkannya, melalui Pojok Baca Saiyo, dirinya bertekad untuk selalu berpartisipasi memajukan pendidikan di Kota Padangpanjang.

Dijelaskannya, ada beberapa program di Pojok Baca Saiyo. Di antaranya, program keagamaan, kesenian dan budaya, sosial, literasi, ekonomi kreatif, dan program belajar.

“Program di kegiatan keagamaan seperti magrib mengaji, setoran hafalan tahfidz. Selain itu ada kegiatan literasi, story telling mendongeng, program ekonomi kreatif pelatihan ibu-ibu rumah tangga melalui UMKM Saiyo yang memproduksi rakik mini dan arai pinang. Yang menjadi inovasi yaitu program volunteer, menjadi kakak asuh bagi adik-adik di Pondok Baca Saiyo,” jelasnya. (de)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *