Pemerintah Tetapkan Idul Adha Jatuh Pada 1 September 2017

Sidang istbat penetapan Idul Adha1438 H. (foto: humas kemenag)
Sidang istbat penetapan Idul Adha1438 H. (foto: humas kemenag)

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan awal Zulhijah 1438 H jatuh pada hari Rabu, 23 Agustus 2017. Dengan demikian, maka 10 Zulhijah atau Hari Raya Idul Adha 1438 H jatuh pada hari Jumat, 1 September 2017.

Penetapan diambil setelah sidang isbat yang diawali dengan pemantauan hilal di beberapa tempat di wilayah Indonesia, Selasa (22/8), bertepatan 29 Zulkaidah 1438 H di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kementerian Agama Jl. MH Thamrin, Jakarta. Sidang isbat penentuan awal Bulan Zulhijah dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama didampingi Ketua MUI, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong, dan Dirjen Bimas Islam Muhamadiyah Amin.

Dalam siaran persnya seusai sidang Isbat, Sekjen Kementerian Agama, Nur Syam menyampaikan, hasil pemantauan hilal di 70 titik, terdapat 10 titik yang berhasil melihat hilal. “Secara hisab, ketinggian hilal di wilayah Indonesia seluruhnya di atas ufuk, berkisaran antara 06° (enam derajat) sampai 08° (delapan derajat). Keterangan data tersebut juga diperkuat berdasarkan laporan dari 70 titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia. Dengan demikian, pada sidang isbat ini diputuskan bahwa 1 Zulhijah 1438 H jatuh pada hari Rabu 23 Agustus 2017 M, sehingga tanggal 10 Zulhijah 1438 H bertepatan pada hari Jumat tanggal 1 September 2017 M,” papar Nur Syam.

Dengan penetapan tersebut, Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk bersama-sama meningkatkan niat berderma dan berkurban. Ia menyampaikan karena hal ini adalah spirit dari perayaan Idul Adha.

Sidang isbat 1438 H/2017 diawali paparan oleh anggota Tim Hisab Rukyat, Cecep Nurwendaya, dari unsur Planetarium, Jakarta, yang menguraikan penjelasan terkait posisi hilal. Tidak hanya di wilayah Indonesia namun juga di beberapa negara lainnya.

Selain pejabat dan ormas Islam, sidang isbat dihadiri oleh duta besar negara-negara sahabat, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait. (rin/*)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *