Pemerintah Telah Periksa 6.500 Orang Terkait Covid-19

JAKARTA – Pemerintah Indonesia telah memeriksa sebanyak 6.500 orang terkait covid-19. Hasil pemeriksaan tersebut menjadi indikator penambahan data kasus positif.

Dalam hal ini, hasil pemeriksaan tersebut sekaligus menggambarkan bahwa masih ada kasus positif yang belum melaksanakan isolasi sehingga ditemukan lebih banyak angka penularan karena kontak dekat di lingkungan masyarakat.

“Kita sudah melakukan pemeriksaan pada lebih dari 6.500 orang. Dalam kaitannya dengan pemeriksaan ini sekarang kita pahami ada penambahan kasus baru positif sebanyak 130, sehingga menjadi 1.285 kasus positif,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (29/3).

Dengan adanya penambahan angka kasus positif tersebut, pemerintah meminta masyarakat untuk tetap melaksanakan jaga jarak di dalam berkomunikasi sosial. Baik di luar maupun di dalam ruangan. Kemudian anjuran untuk melaksanakan protokol kesehatan juga diharapkan dipatuhi dan dijalankan sebaik mungkin guna memutus rantai penyebaran virus corona penyebab covid-19.

“Upayakan tetap berada di dalam rumah. Apabila terpaksa keluar rumah, maka jaga jarak, hindari kerumunan. Kemudian gunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Hindari menyentuh wajah, kemudian praktikkan betul etika saat batuk dan bersin,” katanya.

Masyarakat juga diharapkan dapat memahami bahwa penularan penyakit Covid-19, yakni melalui percikan ludah atau droplet saat seseorang batuk dan bersin. Sehingga dalam hal ini, menjaga jarak sangat disarankan, sekurangnya satu meter, sebab droplet dapat terhirup masuk ke saluran napas orang yang sehat, akibatnya akan terjadi penularan.

Lebih lanjut, droplet atau percikan ludah dapat jatuh ke benda-benda sekitar yang sering disentuh secara bersama dan tidak sadar disentuh orang lain juga. Kemudian tanpa mencuci tangan menyentuh wajah, sehingga sangat memungkinkan terjadinya pemindahan virus menuju tubuh yang semula sehat.

Hal yang juga menjadi penting dalam kasus ini adalah peran serta masyarakat untuk turut melindungi dan menjaga bagi siapapun yang sakit. Menjauhi atau mengucilkan warga yang sedang sakit merupakan tindakan yang justru memperburuk keadaan.

“Mari sekali lagi kita lindungi yang sakit jangan didiskriminasi, lindungi agar bisa melakukan isolasi di lingkungannya. Bukan untuk dikucilkan, tapi untuk dibantu agar bisa melakukan isolasi diri dengan sebaik-baiknya,” ujar Yuri.

Kemudian bagi yang sehat, jaga kondisi tubuh dan patuhi protokol kesehatan agar tidak sakit. Hal tersebut menjadi kunci dalam rangka menanggulangi penyakit covid-19. (*/f)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.