Pemeriksaan Mata di Dua Puskesmas, 137 Warga Mengidap Katarak

Pemeriksaan mata guna menjaring pasien katarak di puskesmas di Mentawai. (ers)
Pemeriksaan mata guna menjaring pasien katarak di puskesmas di Mentawai. (ers)

SIOBAN – Masalah kebutaan telah menjadi perhatian pemerintah Indonesia beberapa tahun terakhir. Karena, kondisi kebutaan dapat memberi dampak buruk terhadap produktivitas, kualitas hidup serta kesejahteraan baik indivindu keluarga, maupun dalam lingkup lebih besar, komunitas serta negara. Selain itu, kebutaan bukan hanya merupakan beban pribadi penderita, tetapi juga beban bagi orang-orang di sekelilingnya. 

“Oleh karena itu, selain menjadi masalah kesehatan masyarakat, kebutaan dan gangguan penglihatan juga sudah menjadi masalah sosial ekonomi yang harus diatasi secara sungguh-sungguh guna memutus rantai kebutaan kemiskinan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, Lahmuddin Siregar, kepada padangmedia.com, Kamis (23/2).

Menyikapi hal itu, Dinkes Mentawai telah melakukan pemeriksaan dan penjaringan mata katarak bagi warga setempat yang dilakukan di dua puskesmas, yaitu Puskesmas Mapadegat dan Puskesmas Sioban yang disponsori Yayasan Budha Suci Padang. Hasilnya, ditemukan 137 kasus penyakit yang terkenak katarak, masing-masing 32 di Puskesamas Mappadegat dan 110 di Puskesmas Sioban ditambah pendamping 5 orang. Penjaringan dilakukan mulai dari Tuapeijat, Dusun Mara, Monga, Bosua dan Beriulou. Selanjutnya, mereka akan dibawa ke Padang untuk dilakukan operasi.

Menurut Lahmuddin, sebelumnya sudah dilakukan penjaringan operasi katarak, seperti operasi gratis yang dilakukan pihak TNI maupun dari pihak pemerintah setempat yang dilakukan di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Saat ini di Mentawai memang belum ada dokter spesialis mata. 

Ke depan, petugas kesehatan yang bertugas di puskesmas yang tersebar di 10 kecamatan di Mentawai diminta melakukan pendataan dan memeriksa masyarakat yang terkena katarak. Jika ditemukan agar segera dilaporkan untuk dilakukan operasi. Ia berharap kerjasama dengan Yayasan Budha Suci Padang bisa berkesinambungan ataupun dengan sponsor lainnya.

“Nanti akan dilakukan semacam pelatihan atau magang bagi petugas puskesmas agar bisa memeriksa semua masyarakat yang menderita penyakit katarak atau penyakit mata lainnya, untuk memudahkan pelaporan data,” jelasnya.

Sementara, Dandim 0319 Mentawai, Letkol Fajar Tri Yulianto yang mendampingi kegiatan itu menambahkan, penjaringan mata katarak bagi warga Bumi Sikerei sudah menjadi tanggung jawab bersama. Karena, tidak semua warga yang mampu membiayai operasi katarak. Dengan adanya sponsor dari Yayasan Budha Suci, warga dapat terbantu. Diharapkan kepada anggota keluarga yang mendampingi pasien operasi katarak betul-betul memperhatikan hal-hal yang harus ditaati setelah dilakukan operasi, sehingga penderita katarak yang mengalami masalah penurunan penglihatan bisa dapat melihat kembali dengan normal. (ers)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *