MENTAWAI – Pelaksanaan jembatan Monga Desa Mara Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai ditargetkan selesai November 2016 mendatang.
Manager PT Rimbo Peraduan, Thomson selaku pelaksana mengatakan, target itu sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan selama 375 hari kalender terhitung tanggal kontrak yaitu 4 Desember 2016 dengan nilai kontrak Rp11.233.000.000. “Kerangka pembangunan jembatan sudah diorder ke Jakarta. Jadi kondisinya sudah 90 persen. Kita tinggal menunggu mobilisasi untuk membawanya ke Mentawai,” ujar Thomson.
Menurut Thomson, pekerjaan pembangunan jembatan Monga sampai saat ini tidak ada kendala. Kalaupun nanti terkendala, paling hanya karena faktor cuaca.
Diakuinya, pihaknya kesulitan dalam pendistribusian material. “Kita memasukkan panton ke lokasi. Kita harius menggali muara sungai karena muara sungai Monga dangkal. Jadi harus digali untuk memudahkan akses bongkar muat material,” tambahnya.
Terkait dengan pondasi pembangunan jembatan, menurutnya sudah dipancang pada Juli ini sembari menunggu kerangka yang disiapkan dari pabrik. Pekerjaan pembangunan jembatan menggunakan besi baja berdiameter panjang 50 dengan pekerjaan jembatan Tipe B.
“Kita berharap kalau tidak ada hambatan, sesuai degan permintaan Bupati, pembangunan jembatan harus selesai bulan Oktober. Kita upayakan sesegera mungkin bisa diselesaikan dengan pekerjaan yang bermutu. Kita minta kepada masyarakat setempat agar mendukung pembangunan jembatan ini,” tukasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Mentawai, Ibrani Sababalat saat memantau lokasi pekerjaan di Dusun Monga, berharap pembangunan jembatan agar segera selesai. Dengan demikian, masyarakat pun segera dapat menikmatinya. Selama ini, jembatan lama yang sering dilewati masyarakat sudah tidak layak pakai lagi karena kondisinya sangat memprihatinkan.
“Jembatan gantung yang dilewati masyarakat sudah berusia puluhan tahun. Dikhawatirkan bisa berbahaya buat pengguna kendaraan roda dua yang melewati jembatan tersebut. Bisa-bisa jatuh ke dalam muara,” ujarnya.
Ia minta masyarakat setempat mendukung pembangunan jembatan tersebut demi kelancaran dan kenyamanan. Bila ada persoalan teknis, diminta duduk bersama agar pekerjaan pembangunan jembatan tidak terhambat.
“Perjuangan kita bukan hanya sampai di sini saja. Masih banyak pembangunan yang harus diwujudkan di Bumi Sikerei ini. Di tahun mendatang, kita akan perlebar jalan dari Monga sampai ke Nem-nem Leleu supaya akses jalan semakin lancar,” tambahnya. (ers)