PASAMAN – Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat jangan pernah takut menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“MEA ini bukanlah momok yang menakutkan bagi pelaku UKM. Ini merupakan sebuah tantangan, tetapi juga ada peluang untuk bisa memasarkan produk-produk yang dihasilkan UKM,” tegas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Perindagkop dan UKM) Kabupaten Pasaman, Anwir Salam, Rabu (27/1).
Menurut Anwir Salam, pihaknya selalu memberikan motivasi kepada pelaku UKM untuk selalu berbenah diri dan meningkatkan kreatifitas dan inovasinya untuk menghasilkan produk berkualitas yang bisa menjangkau pasar ASEAN.
“Saat ini, pasar produk UKM Pasaman tidak hanya ada di dalam negeri, tapi sudah dipasarkan di Malaysia. Contohnya kacang goreng, pinang dan lain-lain,” kata Anwir.
Pemerintah juga terus mendorong pelaku UKM di daerah itu untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang telah diberlaku sejak awal tahun ini. Jauh sebelum MEA diberlakukan, Pemda setempat telah melakukan berbagai program seperti pelatihan dan pembinaan kepada pelaku UKM.
Terkait dengan modal usaha, Anwir meminta kepada seluruh stakeholder dan lembaga keuangan untuk memberikan kemudahan-kemudahan kepada pelaku UKM untuk mendapatkan tambahan modal guna meningkatkan usaha mereka.
Saat ini, pemerintah pusat telah menganggarkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sekitar Rp21 triliun dari dana APBN untuk memberikan kemudahan kepada pelaku UKM dalam mendapatkan tambahan modal. Diharapkan kepada lembaga penyalur KUR untuk tidak memberatkan syarat bagi usaha yang membutuhkannya. (y)