AGAM – Dengan alasan keamanan dan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, tiga narapidana Lapas Klas IIB Padang Lansano Lubuk Basung yang melakukan penganiayaan terhadap salah seorang napi lainnya, akhirnya dipindahkan ke sejumlah Lapas lainnya di Sumatera Barat. Pemindahan ketiga napi tersebut sekitar pukul 22.00 WIB, Selasa (29/3) dengan pengawalan satu pleton ekstra dan penembak inti dari Polres Agam.
Tiga narapidana masing-masing Taufik (38), Roni Ardi (48) dan Wendra. Dua napi Taufik dan Roni sebelumnya sempat melarikan diri dan balik lagi setelah dibujuk pihak Lapas.
Kepala Lembaga Permasyarakatan Klas IIB Padang Lansano, Irwan, Selasa (29/3) malam kepada padangmedia.com mengatakan, pasca penganiayaan di dalam Lapas akhir-akhir ini, ketiga napi ini dipindahkan ke berbagai tempat yang ada di Sumatera Barat.
“Ketiga Napi ini kita pindahkan untuk keamanan. Taufik kita pindahkan ke Kota Pariaman, Roni ke Kabupaten Sijunjung dan Wendra kita pindahkan ke Kabupaten Solok,” jelasnya.
Dia menegaskan tidak ingin ada keributan lagi di dalam Lapas. “Kenapa napi ini kita pindahkan ke Lapas-lapas tersebut, karena di sana masih ada tempat. Ini mereka satu blok, makanya kita pecah-pecah,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Agam, AKBP Eko Budhi Purwono, mengatakan, setelah menerima pengaduan dari Ketua Lapas, pihaknya langsung turun ke lokasi untuk mengamankan sekaligus mengantarkan dan mengawal Napi-napi tersebut ketempat yang telah ditentukan sebelumnya.
“Untuk pengamanan ini, kita menurunkan satu pleton ekstra dan penembak inti,” ujarnya.
Seperti diberitakan, tiga napi, Taufik, Roni dan Wendra menganiaya seorang rekan napi lainnya. Penganiayaan diduga karena Taufik merasa napi tersebut mengganggu istrinya saat membezuk ke dalam Lapas. Penganiayaan bahkan diduga terjadi sudah berulang kali.
Taufik dan Roni sebelumnya melarikan diri pada Minggu (20/3). Namun, ia kembali ke Lapas pada Rabu (23/3) setelah berhasil dibujuk oleh pihak Lapas. Keduanya beralasan keluar mencari rekannya sesama nama Yulisman yang minta izin pada penjaga untuk membeli rokok, namun tak kunjung kembali. Yulisman sendiri hingga kini masih dicari petugas. (fajar)