AGAM – Warga yang memiliki hewan ternak sapi bali di Kenagarian Tiku Limo Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengupayakan menjual sapinya yang masih hidup pasca virus jembrana merebak di daerah tersebut.
Hal itu diungkapkan Marganti (55), warga Nagari Tiku Limo Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, kepada padangmedia.com, Senin (21/3).
“Warga mulai menjual sapinya yang masih hidup,”kata Marganti.
Menurutnya, sudah belasan sapi bali di kawasan Tiku Limo Jorong terjangkit penyakit berbahaya itu. Ternak, khususnya sapi bali, yang terkena penyakit tersebut tidak bisa diobati.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Keswan dan Kesmavet Dipertahornak Kabupaten Agam, DrH H. Farid Muslim mengakui sapi bali milik warga Tiku Limo Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, banyak yang mati akibat terjangkit penyakit virus Jembrana.
Menurutnya, penyakit yang disebabkan virus Jembrana, belum ada obatnya. Namun bisa diatasi dengan memberikan vaksin kepada ternak yang belum terjangkit penyakit.
Namun, sapi bali warga Tiku Limo Jorong, sulit ditangkap,karena sapi tersebut dilepas begitu saja oleh pemiliknya.
“Pemiliknya tidak mampu menangkap, malah mereka meminta petugas vaksinasi dari Dipertahornak Agam yang menangkap sapi tersebut,” ujarnya.
Makanya, sapi bali warga Tiku Limo Jorong banyak yang terkena penyakit Jembrana. Ada yang sampai mati dan ada pula yang sempat dijual dengan harga murah.
Ditambahkan Farid, sapi bali yang terserang Jembrana, bila dipotong sebelum meninggal, aman untuk dikonsumsi manusia. Di samping itu, virus Jembrana tidak akan menyerang sapi jenis lainnya. Vaksinasi sapi bali sudah dilakukan di Kecamatan Ampek Nagari, dan Palembayan pada bulan Februari lalu.
“Di Kecamatan Ampek Nangari telah divaksin 408 ekor sapi bali pada 6 kelompok peternak. Sedangkan di kecamatan Palembayan, divaksin 214 ekor sapi bali, milik anggota 7 kelompok peternak,” jelasnya. (fajar)