SAWAHLUNTO – Pasca hujan lebat, warga Blok Ombilin Gunung Timbago, Kelurahan Saringan cemaskan proyek dam beronjong darurat di kawasan Bantingan sudah terban dan berlubang.
Pasalnya, hujan lebat beberapa waktu lalu akan memperburuk kondisi dam tersebut. Warga mewaspadai akan berdampak longsor kalau tak ditangani lebih awal akan berdampak bagi pemukiman warga yang tak jauh di bawah proyek ini.
Warga Blok Ombilin Gunung Timbago Taslan (72) mencemaskan dam tersebut dibangun untuk memperbaiki drainase RT.01/RW.02 daerah Bantingan dikerjakan CV Olimpic. Kondisinya akan lebih buruk bila hujan lebat.
“Kami tauma terhadap banjir dan longsor yang terjadi saat bencana longsor hebat pada Minggu, 13 Desember 2015 lalu,” keluh Taslan Jumat (24/2).
Ia berharap adanya penanganan yang cepat dari pihak pemko Sawahlunto agar kondisi ini tidak disangsikan warga
lagi.
“Kalau belum diperbaiki tentu setiap hujan lebat kami akan selalu warpada” keluhnya.
Sebelumnya, Camat Barangin Zainul Anwar menyatakan, setelah meninjau ke lapangan bersama Lurah Saringan, pihaknya sudah melaporkan kondisi itu kepada Badan Kesbang dan Walikota Sawahlunto guna penanganan
lanjutan.
“Butuh penanganan lanjutan terhadap kondisi dam penahan ini. Karena, saat hujan beberapa hari lalu tak jelas kemana aliran air dari lereng perbukitan di atas pekerjaan ini,” ungkap Zainul saat ditemui di kantornya, Rabu (8/2).
Ia berharap ada penanganan lanjutan terkait penelusuran aliran air yang membuat lubang besar di sela dam penahan. Menurutnya, butuh tenaga ahli dalam penaganan proyek tersebut.
“Semoga dalam waktu dekat dapat ditindaklanjuti. Terlebih kondisi cuaca yang beberapa saat terjadi hujan lebat,” pinta Zainul.
Selain Taslan, pemukiman warga di bawah dam penahan Saringan yang terkena bencana Minggu, 13 Desember 2015 lalu, juga menghantam rumah warga RT 2 RW 2 Blok Ombilin Gunung Timbago milik H Dahrul, Sugianto dan Alpan. (tumpak)