Para Sikerei Tampilkan Uliat Khas Masing-masing di Ajang FPM

MENTAWAI – Dusun Mapadegat Kecamatan Sipora Utara yang jadi pusat berlangsungnya Festival Pesona Mentawai (FPM) diramaikan dengan penampilan para sikerei. Sedikitnya ada tiga “uliat” atau tarian ritual yang ditampilkan para sikerei asal wilayah berbeda di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Persembahan uliat Para sikerei itu ada berasal dari Desa Sagulubek Kecamatan Siberut Barat Daya, Desa Muntei Kecamatan Siberut Selatan dan Desa Simatalu Kecamatan Siberut Barat.Ketiga daerah tersebut memiliki ciri khas masing-masing dalam menampilkan “uliat turuk laggai”.

Seperti dijelaskan salah seorang sikerei yang berasal dari Desa Muntei bernama Aman Boroi Ogo’. Saat berbincang dengan Padangmedia.com, Sabtu (29/6/20@9), Aman menjelaskan, uliat yang di tampilkan pada pembukaan Festival Pesona Mentawai (FPM) kemarin (Jumat, 28/6/2019) adalah uliat kemut.

Menurutnya, uliat kemut ini menceritakan tentang seekor burung laut yang sedang mencari ikan di pesisir pantai untuk memberikan makanan kepada anaknya.

“Memang uliat kemut ini cocok di tampilkan di lokasi pantai, kebetulan kegiatan FPM di laksanakan dekat pantai Mapadegat. Semua uliat yang di pakai dalam ritual maupun pembukaan kegiatan secara terbuka itu di ambil dari tingkah laku binatang,” tuturnya.

Lebih lanjut Aman menuturkan, uliat di mentawai banyak versinya. Seperti di Muntei ada uliat bilou, uliat manyang, uliat kemut dan uliat luijat dan masih banyak lagi.

Sedangkan peserta uliat, kata Aman, tergantung berapa orang yang akan ikut, biasanya ada lima orang, empat orang, bahkan ada dua orang, untuk pelengkap fasilitas yang dipasang di tubuh ada namanya manai sura’ totoikrak, Sabok, Bulu gougou, dendo, tundak dan inu. (Ers)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *