MENTAWAI – Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Kepulauan Mentawai menerima sejumlah laporan dugaan pelanggaran pilkada dari masyarakat. Pelanggaran yang dilaporkan tersebut diterima dari Panwascam Sikakap dan Siberut Selatan.
Ketua Panwaslih Mentawai, Lazuardi kepada padangmedia.com, Kamis (23/2) meyebutkan, dugaan pelanggaran yang baru-baru ini diterima di Sikakap sebelum dilakukan rekapitulasi penghitungan suara, sampai saat ini masih menunggu hasil di lapangan yang dilakukan pihak Gakumdu. Pengaduan itu langsung ditangani oleh pihak Gakumdu dan saat ini petugas masih melakukan klarifikasi pelanggaran.
“Karena 1×24 jam harus masuk ke dalam sentral Gakumdu, mudah-mudahan hari ini sudah sampai ke Tuapeijat,” kata Lazuardi usai rekapitulasi penghitungan suara di aula Kantor Bupati Mentawai.
Kasus pelanggaran yang diproses saat ini, kata Lazuardi, semuanya sama-sama diterima, baik dari Panwaslih maupun pihak Gakumdu. Untuk menetapkan apakah itu masuk pidana atau tidak, harus dilakukan secara bersama-sama, ujarnya.
Menurutnya, kasus pelanggaran yang di Sikakap ada indikasi pidananya. Hasil proses tersebut akan ditunggu selama tiga hari. Kalau belum rampung maka akan ditambah waktu dua hari lagi untuk memutuskan pelanggaran yang terkait pilkada tersebut.
Pelanggaran lainnya yang terjadi di Siberut Selatan sudah diproses, namun masih dipending karena pihak pelapor belum siap mendatangkan saksi. “Kita akan tunggu kesiapan pelapor untuk mendatangkan saksi, baru bisa dilakukan proses berkas yang dilaporkan,” tukasnya.
Sementara itu, Sekretaris Tim Pemenangan pasangan Rijel-Binsar, Yonli Fran Siritoitet mengatakan, pihaknya telah mendengar adanya dugaan pelanggaran pilkada yang dilaporkan oleh warga ke Pengawas Pemilih Kecamatan (Panwascam) sampai ke Panitia Pengawas pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Benar kita memantau adanya warga yang datang ke kantor Panwaslih untuk melaporkan dugaan pelanggaran Pilkada di Mentawai. Itu merupakan hak semua warga yang menginginkan demokrasi jangan sampai diciderai. Kita sendiri sudah pasti akan memberikan bantuan hukum kepada semua warga yang melapor terkait adanya dugaan pelanggaran pilkada,” tegasnya.
Menurut Yonli, warga Mentawai sudah semakin dewasa dan terdidik dalam mengawal demokrasi. Terbukti, pesta penyelenggaraan Pilkada di Mentawai berlangsung aman, damai, dan lancar, meskipun diduga menyisakan dugaan pelanggaran. Artinya, dalam kaca mata penyelenggaraan, warga Mentawai sudah dewasa dan terdidik dalam mensukseskan pesta demokrasi.
“Warga Mentawai sudah siap mental dalam mensukseskan pesta demokrasi. Bahkan, warga semakin dewasa dan terdidik dalam mengawal demokrasi. Terbukti, warga sendiri yang mengadukan adanya dugaan pelanggaran pilkada di Mentawai. Inikan bukti kepedulian warga Mentawai dalam mengawal demokrasi,” ujarnya.
Yonli Fran Siritoitet mengajak semua tim pemenangan beserta simpatisan Rijel-Binsar agar tetap menjaga suasana tetap aman dan damai. Semua yang dilakukan beberapa warga Mentawai dinilainya sudah cukup bijak dengan melaporkan diri ke pengawas pemilih.
“Sekarang sudah terbukti bahwa sebagian warga mengambil sikap yang tepat dengan mengadu ke panwaslih. Ini harus kita apresiasi dan beri bantuan hukum. Warga menilai, lebih baik melapor ke panwaslih daripada beraksi anarkis. Itu yang kita harapkan untuk menjaga ke damaian,” tukasnya. (ers)