Pansus Menilai Tak Ada Indikator Keberhasilan Program SKPD

Pansus membahas LKPj dengan Bagian Kesra Pemko Padang. (baim)
Pansus membahas LKPj dengan Bagian Kesra Pemko Padang. (baim)

PADANG – Panitia khusus (pansus) IV DPRD Padang dalam pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Padang tahun 2015, Jumat (8/4) melakukan hearing dengan Bagian Kesra Kota Padang. Pansus mempertanyakan indikator keberhasilan program-program yang telah dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) tersebut.

Wakil Komisi IV, Zaharman dalam hearing tersebut mengatakan, selama ini laporan yang diberikan SKPD ke DPRD hanya terkait banyak dana yang dihabiskan dan yang tersisa. Tidak ada indikator keberhasilan dari program yang dilaksanakan.

“Dana yang dihabiskan oleh SKPD tersebut apakah sudah berhasil dan mencapai terget, ini yang perlu dilaporkan kepada kita,” ujarnya.

Ketua Komisi IV, Surya Jufri Bitel mengatakan, Bagian Kesra merupakan elemen vital. Hal itu mengingat di bidang ini tidak ada pembangunan fisik, melainkan lebih banyak pembangunan mental. Beberapa program Bidang Kesra misalnya, program pesantren ramadhan dan kegiatan keagamaan lainnya. Menurutnya, perlu dilakukan evaluasi program-program pembangunan mental seperti itu. Yang jelas, program-program semacam itu jangan sampai dilemahkan, namun lebih ditingkatkan lagi.

“Program Pesantren Ramadhan salah satu yang harus jadi perhatian serius. Kalau perlu anggaran untuk program itu bisa ditambah. Jika perlu jumlah pemateri dan honornya ditambah. Silahkan diusulkan saja agar pelaksanaan ini bisa menyentuh dan membangun mental generasi muda di Kota Padang,” katanya.

Sementara, Kabag Kesra Kota Padang, Al Amin di hadapan anggota Pansus IV mengakui bahwa indikator keberhasilan seharusnya memang ada. Namun, ia mengaku hingga kini tak ada format indikator yang diberikan.

“Kami hanya mengikuti format yang ada sekarang. Ke depan mungkin bisa diusulkan ada format untuk indikator keberhasilannya kepada Bidang Organisasi,” katanya.

Terkait pesantren ramadhan, ia sedang berusaha agar tahun ini tidak ada lagi uang pendaftaran. Diharapkan program itu bisa lebih menyentuh bagi siswa dan membantu orang tua murid. (baim)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *