PADANGPANJANG – Sebanyak 18.330 pelajar se – Kota Padangpanjang dari jenjang SD hingga SLTA serentak menulis puisi bertemakan bahaya narkoba di sekolah masing-masing. Aksi tersebut meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI), Sabtu (5/5).
Penulisan puisi serentak di puluhan sekolah di Kota Padangpanjang tersebut digagas oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padangpanjang melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, bersama Forum Pegiat Literasi Kota Padangpanjang.
Dengan tema bahaya narkoba, penulisan puisi tersebut juga mendapat dukungan dari Badan Nasional Narkotika (BNN) Pusat, dengan mendatangkan salah seorang perwakilannya, yakni Kombes Agus Sutanto.
Piagam Rekor MURI penulisan puisi terbanyak diserahkan langsung oleh Senior Manajer MURI Jusuf Ngadri kepada Pjs Walikota Padangpanjang Irwan, S.Sos MM di Lapangan Khatib Sulaiman Bancah Laweh yang saat itu sekaligus pencanangan Kota Padangpanjang sebagai Kota Literasi dan Peluncuran Buku Epitaf Kota Hujan karya penyair se – Asia Tenggara.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad, Syarif Bando menyampaikan apresiasinya kepada Pemko Padangpanjang atas terlaksananya penulisan puisi serentak dan terbanyak sehingga meraih penghargaan rekor MURI.
“Kita apresiasi sekali kegiatan ini, dan dengan mengangkat tema bahaya narkoba. Kita harap seluruh masyarakat sadar akan bahayanya, sehingga penyalahgunaan narkoba di Kota Padangpanjang, Indonesia secara umumnya dapat ditekan,” papar Muhammad Syarif.
Senada dengan itu, Pjs Walikota Padangpanjang, Irwan S,Sos MM juga menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya penulisan puisi serentak yang mendapatkan penghargaan rekor MURI itu.
“Meski Kota Padangpanjang hanya terdiri dari dua kecamatan, ternyata masyarakatnya luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan penulisan puisi terbanyak didunia, dengan melibatkan 18.330 pelajar se – Kota Padangpanjang,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padangpanjang Alvi Sena ST, MT mengatakan, dengan melibatkan 18.330 pelajar se – Kota Padangpanjang menulis puisi, Kota Padangpanjang ingin menunjukkan kepada dunia, bahwa kota ini berpotensi menjadi gudang penulis.
“Dengan ini kita bisa menunjukkan kedunia, bahwa Kota Padangpanjang mempunyai potensi menjadi gudang penulis,” pungkasnya. (de)