Orangtua Tak Perlu Malu, Anak Down Syindrome Bukan Idiot

Orang tua dengan anak down syndrome mendatangi DPRD Padang, Selasa (15/3). (baim)
Orang tua dengan anak down syndrome mendatangi DPRD Padang, Selasa (15/3). (baim)

PADANG- Wakil Ketua POTADS (Persatuan Orang Tua Anak Drown Syndrome) Kota Padang, Ispriyanti menegaskan, anak-anak penderita down syndrome bukan idiot. Mereka memiliki tingkat kemampuan intelektual atau IQ antara 40 sampai 70.

Hal itu disampaikan Ispriyanti saat mengadakan pertemuan dengan Komisi V Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Padang, Selasa (15/3). Menurutnya,  yang terjadi pada anak down syindrome adalah bahwa pada orang normal terdapat 44 kromosom yang berpasangan sementara pada anak penderita down syndrome, pada kromosom 21 nya ada tiga berlebih dari biasa.

Kelainan tersebut menyebabkan terjadinya keterlambatan pertumbuhan dari segi fisik dan mental serta membuat kebanyakan penderitanya memiliki kemiripan wajah yang lebih sering disebut “kembar monggol”.

“Terlambat dari segi mental, bukan berarti mereka idiot. Karena rata-rata anak down syndrome memiliki kemampuan intelektual atau IQ 40 hingga 70,” tegasnya.

Dikatakan pihaknya akan terus berupaya mengoptimalkan kemampuan pada anak-anak penderita down syndrome, dengan melakukan berbagai kegiatan rutin berupa pondok kreatifitas diantaranya dalam bidang olahraga, kesenian dan kemampuan lainnya. Hal tersebut dibutuhkan agar para penderita down syndrome serta orang tuanya tidak lagi merasa malu ataupun menyembunyikan anak-anaknya dari masyarakat luas yang menganggap mereka idiot. Mereka bisa diikutkan dalam kegiatan yang diadakan POTADS.

“Saat ini POTADS Kota Padang mencatat, terdapat 158 anak sebagai penderita down syndrome dan diperkirakan masih banyak lagi yang belum terdata,” ungkapnya.

Sementara Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Padang Iswandi Muchtar mengatakan sebenarnya sudah ada peraturan daerah yang mengatur dan melindungi hak-hak penyandang disabilitas, hanya tinggal dioptimalkan saja.

“Jika perda ini berlaku efektif, tentu hak-hak penyandang disabilitas, termasuk anak-anak down syndrome akan terpenuhi maksimal,” ujarnya.

Menurutnya, memang benar jika penderita down syndrome bukanlah golongan anak-anak idiot sehingga perlu perhatian pemerintah dan masyarakat setempat dalam mendukung sepenuhnya program-program yang berupaya menyejahterakan mereka.(baim).

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *