
PADANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menggenjot indeks inklusi keuangan Indonesia. Target OJK, minimal 75 persen masyarakat Indonesia “melek” industri jasa keuangan pada tahun 2019.
Kepala Perwakilan OJK Sumatera Barat Indra Yuheri menjelaskan, indeks inklusi keuangan Indonesia saat ini masih rendah. Inklusi keuangan dimaksud adalah tingkat integrasi masyarakat terhadap industri jasa keuangan.
“Hasil survei menunjukkan indeks inklusi keuangan masyarakat saat ini masih rendah dibanding negara lain. Ini perlu digenjot dan kami mentargetkan indeks ini berada pada angka 75 persen di tahun 2019 mendatang,” kata Indra saat membuka kegiatan bersama lembaga pelaku usaha jasa keuangan di GOR Prayoga Padang, Sabtu (12/11).
Kegiatan bertajuk “Inklusi Keuangan Untuk Semua” tersebut melibatkan anak-anak usia sekolah melalui kegiatan lomba mewarnai dan lomba menari, untuk menyasar para orangtua siswa lebih mengenal industri jasa keuangan. Berbagai industri jasa keuangan mulai dari perbankan, asuransi, pasar modal, jasa penjaminan dan sebagainya melibatkan diri dalam kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan fungsi OJK di bidang edukasi dalam rangka mencapai target yang telah dicanangkan itu,” jelas Humas OJK Sumatera Barat, M. Taufiq.
MenurutbTaufiq, lebih kurang seribuan siswa Sekolah Dasar (SD) ikut ambil bagian dalam kegiatan yang menyediakan beragam hadiah menarik tersebut.