PADANG—Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padang tahun anggaran 2016 mendatang sebesar Rp2,1 triliun dinilai sudah cukup baik dan bagus. Karena dalam dua tahun belakangan PAD meningkat.
Hal itu diungkapkan Oesman Ayub anggota DPRD Padang dari fraksi Hanura. Hanya saja, katanya, satu hal yang sangat ia sayangkan ketika dari target itu telah diglobalkan, jangan ada lagi penurunan pendapatan dari tiap SKPD di lingkungan Pemko.”Seperti pendapatan bersumber dari para pengusaha Wallet di kota Padang, saat ini terjadi penurunan sangat tidak masuk akal dan ironisnya hanya sekitar Rp1 jutaan saja. adahal ditahun sebelumnya penargetan pada pengusaha Wallet Rp25 juta,” jelasnya.
Oleh karena itu Oesman Ayub minta Dispenda serta SKPD lainnya perlu memiliki rencana dan formulasi khusus dengan cara mendata ulang para pengusaha Wallet, baik pengusaha kecil dan besar. Artinya walau ada perbedaan pengelolaan dari pengusaha, tapi pendapatan tetap bisa mencapai target 20 persen dengan aturan tertentu.
Begitu juga halnya pengelolaan perpakiran yang sampai saat ini masih saja ada kebocoran. Padahal dari sektor ini, pendapatan atau uang masuk cukup signifikan. Pemko melalui SKPD terkait harus jeli, pasalnya selama ini kebocoran yang terjadi akibat banyaknya oknum serta unsur premanisme yang bermain.
Oesman menyebutkan, seperti kawasan wisata pantai Padang adalah aset dari salah satu peluang peningkatan pendapatan. Yang terjadi saat ini adalah karena minimnya pengawasan sehingga tidak terkelola dengan baik. “DInas terkait agar melakukanpengawasan dan pengelolaan itu secara baik,. Apalagi saat ini pemkot telah menyerahkan ke Muspika untuk pengawasan perpakiran itu, terutama untuk memberantas para pemalak,” pungkasnya.(baim).