TUAPEIJAT – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui Dinas Kesbangpolinmas menggelar kegiatan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal sebagai media resolusi konflik di ula Bundo Guest Km.6 Tuapeijat Kabupaten Kepulauan Mentawai, Jumat (7/4).
Kegiatan tersebut diikuti 100 peserta yang terdiri dari kepala desa, tokoh agama, ketua pemuda, Forum Antara Umat Beragama, Karang Taruna SP1, Karang Taruna SP2, Karang Taruna SP3 dan masyarakat. Kegiatan dibuka oleh Asisten I Seminar Siritoitet.
Komandan Unit Intel Kodim 0319 Mentawai selaku narasumber, Lettu F.E Putra Irawan kepada padangmedia menyebutkan, kegiatan wawasan kebangsaan dalam mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal sangat perlu dipahami setiap lapisan masyarakat, sebagai fondasi kekuatan bangsa guna menjaga tetap utuh dan tegaknya NKRI.
“Selain itu, untuk menjamin keselamatan bangsa dari berbagai tantangan dan ancaman yang masih akan terus menghantui perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di Kepulauan Mentawai,” ujarnya.
Dikatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan untuk mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di wilayah Bumi Sikerei itu pada prinsipnya bagaimana pihak masyarakat dan pemerintah dapat menyelesaikan suatu permasalahan dilakukan secara arif sesuai dengan perundang-undangan.
Konsep Kebhinekaan Tunggal Ika harus dipertahankan. Jangan sampai terpecah dan rusak oleh pihak tak bertanggung jawab. Oleh karena itu, toleransi antar umat beragama yang telah dipupuk sejak dulu di Kabupaten Kepulauan Mentawai serta Negara Indonesia harus tetap dijaga.
Menurutnya, dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal dalam menghadapi konflik merupakan kekuatan jiwa bangsa Indonesia yang dibangun melalui penanaman kesadaran Bela Negara. Hal itu akan menjadi suatu kekuatan maha dahsyat, karena semangat yang dilandasi oleh kebanggan dan kecintaan serta ketulusan mendalam dari seluruh komponen msayarakat Bumi Sikerei.
Diaharapkan melalui kegiatan itu, kesadaran dalam mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal dalam menghadapi konflik penting untuk ditanamkan sebagai landasan sikap dan perilaku bangsa Indonesia. Juga sebagai bentuk revolusi mental untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi konflik dinamika ancaman sekaligus mewujudkan ketahanan nasional. (ers)
Komentar