
PADANG- Angka kemiskinan Sumatera Barat tahun 2015 mengalami penurunan 0,8 persen. Tahun sebelumnya, persentase angka kemiskinan Sumatera Barat berada pada angka 7,6 persen turun menjadi 6,89 persen.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dalam penyampaian Nota Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah tahun 2015 dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Selasa (12/4). Melirik persentase tersebut, Sumatera Barat lebih baik daripada nasional yang justru mengalami kenaikan.
“Angka kemiskinan Sumatera Barat tahun 2015 turun sebesar 0,8 persen dan ini lebih baik dari nasional yang justru mengalami kenaikan,” sebutnya.
Nasrul memaparkan, jumlah penduduk miskin tahun 2014 sekitar 384 ribu jiwa, turun di tahun 2015 menjadi sekitar 354 ribu jiwa atau turun sekitar 30 ribu jiwa. Penduduk miskin perkotaan turun sekitar 17.500 jiwa dan penduduk miskin turun sekitar 11.900 jiwa.
Ke depan, katanya, upaya pengentasan kemiskinan Sumatera Barat akan terus dilakukan dengan meluncurkan berbagai program yang bertujuan untuk menggenjot perekonomian masyarakat. Sektor-sektor seperti perikanan dan kelautan, pertanian dan perkebunan, peternakan dan sebagainya akan dilakukan secara berkesinambungan sehingga membawa dampak positif terhadap peningkatan ekonomi kerakyatan.
Nasrul Abit menyampaikan nota LKPj Kepala Daerah tahun 2015 menggantikan Gubernur Irwan Prayitno yang tengah mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam kunjungannya ke Padang untuk beberapa kegiatan. Rapat paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRD Arkadius Datuak Intan Bano didampingi Guspardi Gaus dan Darmawi.
Dengan penyampaian LKPj tersebut, DPRD akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menyusun rekomendasi DPRD. Pansus akan mendalami hal-hal yang dilaporkan di dalam LKPj untuk melahirkan suatu rekomendasi yang strategis dalam rangka perbaikan penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan program pembangunan ke depan. (feb)