PASBAR – Wakil Gubernur Sumatera Barat Narul Abit menikmati keindahan Laut Sasak, ia tampak begitu tenang saat kapal mesin Elang Laut melintasi dengan kecepatan 6 knot (30km/perjam), Minggu siang (6/1).
“Kehidupan para nelayan dengan memahami mesin kapal dan melakukan pengelolaan yang baik dalam penangkapan ikan akan membantu ekonomi mereka. Penataan menjaring, memancing dan melukah yang baik telah mengantarkan keluarga Zufial panggilan “Iyal” pemilik Kapal Mesin (KM) Elang Laut dan sejahtera,” ujar Nasrul Abit disela-sela kegiatan memantau potensi laut Sasak Pasaman Barat, Minggu (6/1/2019).
Wagub Nasrul Abit lebih jauh menyampaikan, kehidupan nelayan bahagian dari berbagai profesi kehidupan yang ada di Sumatera Barat.
Kegiatan masyarakat menangkap ikan dilaut juga mesti dilakukan dengan mengedepankan kelestarian lingkungan merupakan upaya dalam menumbuhkan kembangkan ketersediaan ikan dilaut dimana masyarakat itu mencari nafkahnya.
“Oleh karena penangkapan ikan dengan mengabaikan prinsip-prinsip kelestarian pada dasarnya akan merugikan masyarakat nelayan itu sendiri. Pemakai bom dan alat racun lainnya serta jaring yang rapat sekali semua itu merupakan tindak yang tidak baik dan merusak kelestarian lingkungan. Ingatlah potensi laut ini juga memiliki anak cucu kita, dimasa mendatang,” ungkap Nasrul Abit.
Ia juga menyampaikan, pemanfaatan potensi laut Sasak yang dikelola cara baik telah mampu mensejahterakan kehidupan masyarakat nelayan Pasaman Barat.
“Tinggal bagaimana kita, pemerintah dan aparat lain memberikan pengawasan dan pelindungmu terhadap potensi laut Sasak dapat berkembang dengan baik jauh dari hal-hal yang merusak lingkungan laut dan biota laut,” harapnya. (peb)