AGAM – Ditunjuk sebagai pilot project nagari adat dan beradat, Nagari Garagahan, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam langsung merespon dengan menggelar lomba pasambahan, Sabtu (21/12). Lomba diplomasi ala orang Minangkabau tersebut menjadi ajang sekaligus labor bagi anak nagari untuk menjaga seni tradisi.
Wali Nagari Geragahan, Darmalion menyebutkan, Garagahan telah ditunjuk sebagai pilot project nagari adat dan beradat oleh Pemerintah Propinsi Sumatra Barat. Menurutnya, Nagari Geragahan merupakan salah satu nagari yang adat istiadatnya masih terjaga dengan utuh.
“Sehingga hari ini, kami dari pihak kecamatan dan pemerintah nagari menfasiltasi anak nagari untuk melestarikan adat tersebut,”ujarnya.
Dijelaskan, adat istiadat suatu nagari dapat terjaga jika ninik mamak dan kaum muda dapat bergandengan tangan menjaga adat, agar tak lapuak dek hujan, tak lakang dek paneh.
Ia menyontohkan penerapan adat dalam ritual nikah kawin. “Bagaimana contohnya, seperti larangan menikah sesuku. Jika ingin adat terus dipakai, maka harus diberlakukan peraturan adat bagi yang melanggarnya,”ujarnya lagi.
Terkait lomba pasambahan yang digelar, menurutnya merupakan upaya kaum muda mengambil peran di dalam negari.
“Semoga kegiatan positif anak muda ini tidak hanya sampai di sini saja. Diharapkan terus berkelanjutan,”tukuknya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Adri, saat membuka lomba pasambahan mengapresiasi kegiatan anak Nagari Geragahan dalam menjaga seni tradisi. Dikatakan, acara semacam ini intensitasnya terus meningkat di Kabupaten Agam.
“Kepada pemerintah nagari dan pemangku adat diharapkan dapat menjaga agar nilai adat istiadat tidak luntur, khususnya pidato pasambahan,”pungkasnya. (fajar)