PAINAN- Belum genap setahun, Pasar Kambang, kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sudah dua kali mengalami kebakaran. Pertama pada 13 Maret 2021, api menghanguskan sembilan kios dan yang terbaru pada 23 September lalu, 18 petak kedai dan 3 unit rumah ludes terbakar.
Kejadian itu menjadi perhatian khusus Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Dispol PP dan Damkar) Kabupaten Pesisir Selatan.
Kabid Damkar Dongki Agung Pribumi mengatakan, bencana kebakaran pasar menyebabkan kerugian materil yang sangat besar. Untuk itu, pihaknya akan melakukan berbagai langkah dalam upaya menekan angka kebakaran pasar.
“Bukan hanya di Pasar Kambang tapi semua pasar yang ada di Pessel,” ungkap Agung.
Sebagai Satgas Pemadam Kebakaran, ia mengimbau pihak terkait agar menata ulang instalasi listrik. Kabel jaringan listrik hendaknya dilakukan pengecekan dan perbaikan di pasar secara berkala. Selanjutnya, pemilik toko juga diharapkan menyiapkan alat pemadam api ringan (APAR) sebagai langkah pertama pemadaman sebelum sempat membesar.
Dia menambahkan, pihak keamanan pasar untuk dapat melakukan pengawasan terutama pada malam hari. Terakhir, Agung meminta masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi kebakaran.
“Masyarakat jangan membuang puntung rokok sembarangan, membakar sampah tanpa pengawasan, hindari kelalaian saat menggunakan arus listrik dan segala sesuatu yang dapat menyebabkan kebakaran,” lanjut Agung.
Agung mengakui bahwa saat ini sarana dan prasarana penanganan kebakaran di Pessel masih kurang terutama mobil pemadam kebakaran. Akibatnya, banyak wilayah yang tidak dapat dicapai dalam waktu yang sudah ditetapkan dalam standar pelayanan minimal (SPM).
“Sebab rentang waktu penanganan ketika terjadi laporan kebakaran adalah selama 15 menit, mulai dari pengisian air, perjalanan ke lokasi dan penyemprotan air,” jelasnya.
Meskipun sarana dan prasarana kurang, pihaknya akan semakin gencar melakukan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang bagaimana mengantisipasi kebakaran sejak dini dan dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran.
Selain itu, dalam upaya mengantisipasi kebakaran, pihaknya juga mendorong masyarakat agar menyediakan racun api, karung goni dan memeriksa segala sesuatu di dalam rumah yang bisa menyebabkan kebakaran.
“Kami juga akan membentuk relawan kebakaran di setiap nagari dalam konsep Nagari Tageh terhadap bencana kebakaran,” pungkasnya. (Zal)