AGAM – Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lubuk Basung berupaya untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat maupun dalam menjaga adat dalam salingka nagari. Termasuk melindungi anak kemenakan dari pengaruh negatif.
Menurut Ketua Kerapatan Adat Nagari Lubuk Basung, Dt Rajo Mantari, walaupun tidak ada kegiatan secara spesifik, KAN selalu berkoordinasi dengan pihak yang memiliki pembiayaan dalam hal tersebut seperti pemerintah Nagari. Penjagaan kepada adat serta generasi muda sangat penting di tengah pengaruh sekarang.
“Kita sangat prihatin dengan pengaruh globalisasi sekarang. Banyak hal negatif yang menjauhkan masyarakat dari adat dan generasi muda terhadap nilai-nilai ketimuran. Penjagaan terhadap ini tentunya sangat penting,” kata Dt Rajo Mantari kepada padangmedia.com, Minggu (26/2).
Dikatakan, secara kelembagaan, KAN tidak memiliki pembiayaan khusus, sehingga tidak ada pula kegiatan-kegiatan yang bersifat spesifik. Meski demikian, katanya, KAN tetap berupaya berbuat di tengah masyarakat. Melalui kegiatan-kegiatan di nagari, pihaknya juga selalu memberikan sumbangsih dalam hal tersebut.
“KAN tentunya tidak bisa menjalankan fungsi dan tugasnya secara maksimal kalau tidak ada dukungan pihak lain. Sejauh ini koordinasi dengan pihak-pihak terkait selalu terjaga,” jelasnya.
Secara umum, ia melihat Lubuk Basung sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Agam terus bergerak menjadi kota yang terus berkembang. Pembangunan dilakukan di segala bidang. Pembangunan fisik dilakukan pada banyak tempat, seperti perkantoran, pengembangan GOR dan sejenisnya.
Sejauh ini dampak perkembangan sudah cukup banyak, Lubuk Basung terus ‘tacelak’. “Pada prinsipnya pembangunan di Lubuk Basung sudah cukup banyak. Dampak baik sudah sangat banyak. Kalau untuk sisi negatifnya tidak terlalu nampak, paling anak-anak muda sering balap liar, karena jalan sudah banyak yang bagus. Tetapi, saat ini kita bersyukur karena pihak kepolisian rutin melaukan patroli sehingga tidak ada lagi aktivitas yang membisingkan telinga itu,” pungkasnya. (fajar)