Siapa menyangka, seorang pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) sekaligus mantan pemain garda depan tim Kota Padang (PSP) era 80-an, Ulil Amri, ternyata kehidupannya sekarang tak secemerlang prestasinya dulu. Dia tak memiliki penghasilan yang pasti, sehingga untuk menghidupi keluarga sehari – hari sangatlah sulit. Belum lagi harus menyekolahkan keenam anaknya, sungguh perjuangan yang sangat berat bagi pria 50 tahun ini.
Cerita sulitnya kehidupan Ulil tak sampai disitu, rumah yang pernah dibangunnya dengan susah payah, sudah tidak layak lagi ditempati. Pasalnya, rumah di RT 04/ RW 04 Kampung Jaruai, Kelurahan Bungus Barat, Kecamatan Bungus Teluk Kabung itu rusak berat akibat gempa 2009 silam. Praktis, selama hampir enam tahun ini, Ulil bersama istri dan enam orang anaknya tinggal menumpang di rumah kerabat mereka yang juga tidak terlalu besar. Rumah tersebut persis di depan rumahnya yang sudah tak lagi ditempati.
Sepertinya Ulil dan keluarganya pesimis untuk bisa memiliki lagi rumah yang layak. Mereka tak membayangkan dari mana mendapatkan uang untuk merehab rumah itu. Sedangkan bantuan rehab rumah yang pernah diterimanya dari pemerintah beberapa tahun lalu hanya bisa memperbaiki bagian dapur saja, setelah itu tak ada lagi bantuan yang diterimanya. Maka rumah itu tetap saja pada kondisi dengan sebagian besar dinding dan tiangnya nyaris rubuh. Di bagian depannya juga terdapat retakan – retakan besar yang rentan ambruk.
Di tengah kegalauan keluarga Ulil, pada malam buta menjelang sahur di pertengahan Ramadhan 1436 (2/7/2015), tak disangka – sangka Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah bersama “Tim Singgah Sahur” mengunjungi keluarganya. Sungguh itu menjadi sebuah kejutan bagi keluarganya, bahkan kerabatnya sekeliling juga ikut kaget atas kedatangan Walikota dan beberapa pejabat tinggi di Pemko Padang.
Rombongan yang datang langsung melihat kondisi rumah Ulil. Walikota Mahyeldi juga menyigi dari dapur hingga di setiap kamar rumah yang terdiri dari dua kamar dengan ukuran sekira 8m x 6m tersebut. Pemimpin Kota Padang ini terlihat tak canggung ketika harus masuk ke ruangan yang berantakan dan dipenuhi kain kotor. Begitu juga ketika makan sahur beralaskan tikar di dekat kandang ayam yang mengembangkan bau yang tak sedap, Wako Mahyeldi terlihat bersikap biasa saja.
Di atas hamparan tikar itu, Wako dan keluarga Ulil berbincang – bincang. Anak – anak dan istri Ulil duduk bersisian dengan menghadap kandang ayam tadi. Beberapa wejangan dan motivasi disampaikan Walikota, diantaranya agar anak – anak Ulil sungguh – sungguh untuk menggapai cita – citanya.
Yang membuat keluarga ini terharu dan berbinar – binar adalah ketika Walikota mengungkapkan maksud kedatangan tim. Selain bersilaturahmi sekaligus melaksanakan sahur bersama, tim juga bermaksud akan membantu perbaikan rumah Ulil yang rusak parah itu.
Tak kalah antusias, Ketua KONI Kota Padang, Agus Suardi alias Abin yang bergabung dengan tim Singgah sahur kali ini menyampaikan support kepada keluarga Ulil. Menurut Abin, pria seperti ulil adalah pahlawan bagi perkembangan sepak bola di Kota Padang. Ia sudah mendedikasikan dirinya untuk melatih generasi pesepak bola masa depan melalui SSB Bungus Teluk Kabung yang dibinanya. Kendati dia tidak mendapatkan uang dan penghasilan dari pekerjaannya itu.
Membantu 10 Orang Anak Yatim
Selain keluarga Ulil, ternyata di sebelah rumah Ulil yang juga masih kerabat dari istrinya tinggallah keluarga yang lebih memprihatinkan. Keluarga ini membesarkan 10 orang anak yatim, sehingga beberapa diantara tim tergerak untuk membantu untuk makan sahur mereka.
Bayangkan, ibu dari anak yatim ini, Yurnaida (40) hanya bisa memberi beberapa bungkus mi instan yang dibagi – bagi agar cukup dimakan bersama. Ketika tim memberi mereka nasi kotak dengan lauknya ayam goreng, alangkah girangnya anak – anak itu. “Ondeh, makan ayam awak kini bang,” kata salah satu anak paling kecil kepada kakaknya.
Saat itu juga, Walikota meminta Camat Imral Fauzi dan Lurah setempat agar segera mendata mereka untuk diberikan bantuan dari Dinas Sosial.(der)