![Rumah klinik jamu di Mentawai. (ist)](https://padangmedia.com/wp-content/uploads/2016/10/rumah-klinik-jamu.jpg)
MENTAWAI – Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai membuat klinik saintifikasi jamu yang terintegrasi dengan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Sipora Jaya Kecamatan Sipora Utara. Menurutnya, klinik saintifikasi jamu sangat dibutuhkan masyarakat, walupun belum semua yang mengetahuinya.
Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet sangat mengapresiasi program Dinkes tersebut meski belum dianggarkan. “Kita sangat mendukung kreativitas yang dilakukan Dinas Kesehatan tanpa mengedepankan anggaran, namun berbuat dulu,” kata Yudas saat peresmian klinik saintifikasi jamu pustu, Kamis (13/10).
Dikatakan Bupati, sudah dua program kegiatan Dinas Kesehatan yang terkongkritkan dari 7 pesan Sikerei untuk menyehatkan nusantara. Meski demikian, Bupati menekankan bahwa program yang akan berjalan harus konsisten dan butuh komitmen. Jangan sampai putus di tengah jalan.
“Lambat laun, program tersebut pasti berjalan. Tidak ada program yang dibuat langsung jadi, intinya komitmen untuk mewujudkannya yang dilakukan dari awal,” ujar Bupati.
Insan kesehatan yang mengabdi di Kepulauan Mentawai, kata Bupati, punya tantangan untuk mengedepankan inovasi agar bisa betah selama bertugas di kepulauan. Apalagi klinik saintifikasi jamu baru pertama di Sumbar dan hadir di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Ini yang perlu kita galakkan di tengah masyarakat supaya kebiasaan mengkonsumsi obat kimia beralih ke obat tradisional dengan ketentuan kadar penelitian para dokter sesuai izinnya,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD mentawai, Nikanor Saguruk mengatakan, pada prinsipnya program Dinas Kesehatan dalam mewujudkan rumah klinik saintifikasi jamu perlu didukung dan terus berkelanjutan. Penggunaan obat tradisional perlu dikelola dengan baik dan dikolaborasikan dengan obat ramuan modern.
Di Sumbar, rumah klinik jamu tradisional baru ada di Mentawai. Ke depan, program itu perlu dikembangkan dan dilengkapi dengan fasilitas yang dibutuhkan.
“Silahkan Dinas Kesehatan membuat anggarannya, karena program semacam ini betul-betul bermanfaat bagi masyarakat. Kalau dapat diimplementasikan supaya setiap rumah tangga menanam bermacam-macam tanaman obat tradisional di setiap pekarangan rumah,” tutupnya. (ers)