BUKITTINGGI- Materi Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah masuk ke dalam kurikulum pembelajaran ekonomi di tingkat Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA dan SMK) di Sumatera Barat. Masuknya materi tersebut merupakan tindak lanjut dari implementasi edukasi dalam meningkatkan literasi terhadap mata uang Rupiah yang dilakukan Bank Indonesia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumatera Barat Wahyu Purnama A menerangkan, era keterbukaan informasi menjadi tantangan baru bagi mata uang Rupiah sehingga diperlukan kampanye lebih masif untuk mengedukasi masyarakat. Pada awalnya, Bank Indonesia telah mengkampanyekan cinta Rupiah melalui gerakan 3 D, Dilihat, Diraba dan Diterawang.
“Awalnya konsentrasi Bank Indonesia lebih difokuskan kepada edukasi mengenai keaslian dan merawat fisik uang Rupiah melalui 3 D,” kata Wahyu melalui siaran pers yang diterima padang media, Kamis (16/6/2022).
Seiring perkembangan, Wahyu menyebutkan saat ini pihaknya me-refocussing edukasi kepada tiga aspek utama yaitu cinta, bangga dan paham Rupiah atau CBP Rupiah. Dia menegaskan, perluasan lingkup literasi Rupiah kepada masyarakat menjadi penting, agar masyarakat tidak hanya mampu memitigasi kejahatan uang palsu namun juga memahami Rupiah sebagai alat transaksi serta peran penting Rupiah dalam perekonomian bangsa.
Untuk lebih mengoptimalkan penggunaan Rupiah di dalam negeri, lanjutnya, melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.24/6/PBI/2022 tanggal 27 April 2022 telah ditetapkan penggunaan Rupiah untuk kegiatan internasional yang dilakukan di dalam negeri. Hal itu diharapkan berdampak kepada stabilitas sistem keuangan dan memperkuat struktur ekonomi.
Wahyu memaparkan, dalam perluasan kampanye CBP Rupiah di Sumatera Barat, pihaknya telah melaksanakan berbagai edukasi dan sosialiasi agar masyarakat Sumatera Barat mendapatkan pemahaman yang jelas tentang CBP Rupiah. Selain melalui talkshow di media televisi dan radio nasional, edukasi juga memanfaatkan ruang media videotron di jalan utama Kota Padang. Kemudian juga melalui pemasangan spanduk-spanduk, pemasangan iklan layanan masyarakat serta pemanfaatan media sosial dalam jaringan yang diharapkan menunjang kampanye tersebut.
“Tahun 2022 ini, implementasi edukasi CBP Rupiah juga mengarah kepada penguatan nilai-nilai pada siswa-siswi SMA/SMK, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat serta tim penyusun MGMP Ekonomi SMA dan SMK,” terang Wahyu.
Kegiatan yang telah diinisiasi antara lain FGD penyusunan silabus, kurikulum materi ajar CBP Rupiah ke dalam pembelajaran SMA dan SMK pada Mei 2022 lalu. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Training of Trainer (ToT) serta Kick Off Pembelajaran CBP Rupiah kepada Siswa dan Siswi SMA SMK Se-Sumatera Barat. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut berlangsung sejak Selasa hingga Kamis (14 sampai 16 Juni 2022) di Kota Bukittinggi dihadiri oleh perwakilan guru SMA dan SMK se-Sumatera Barat. (Feb)