Masih Berstatus Mahasiswa di ITP Padang, Ziko Sukses Jadi Pengusaha Ternak Itik

Usaha peternakan itik petelur milik Ziko Naputra Ilham. (Siska)

Oleh: Siska Febria Irawan

Semangat berwirausaha mahasiswa Institut Teknologi Padang (ITP) asal Kabupaten Solok Selatan (Solsel) ini patut diacungi jempol. Berbekal hobi beternak semenjak masih bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), sekarang ini sudah tergolong sukses menjadi pengusaha ternak.

Adalah Ziko Naputra Ilham, mahasiswa semester empat Jurusan Teknik Sipil ITP. Hobi beternak itik mengantarkan pemuda 20 tahunan itu ke jenjang kesuksesan.

“Hobi saya memang beternak. Jadi semenjak kelas XI SMA sudah mulai muncul ide-ide bisnis beternak,” kata Ziko Naputra Ilham, Selasa (6/4/2021).

Ziko menyebutkan, jenis itik petelur yang dibudidayakannya dari jenis Ratu Hibrida dan telah berjalan sekitar tiga tahun.

“Saya belajar teknik beternak secara otodidak. Mencari referensi dari internet. Memulai usaha ini betul-betul dari awal, tanpa ada basis pengetahuan sama sekali,” bebernya menceritakan bagaimana memulai usaha tersebut.

Memulai usahanya, Ziko mengaku tidak menyediakan modal awal yang besar. Cukup menyediakan kandang dan 30 ekor anak itik Ratu Hibrida berusia satu minggu yang dibeli langsung dari satu daerah penghasil di Pulau Jawa.

Menurut Ziko, pada awalnya, rintangan dan tantangan menggeluti usaha tersebut cukup berat. Namun dia yakin usaha beternak itik petelur yang dijalankannya bisa berhasil dengan kesungguhan.

“Alhamdulillah, setelah melewati beragam rintangan sekarang hasilnya memuaskan,” kenang alumni SMAN 5 Solsel itu.

Lokasi usaha peternakan itik petelur yang dirintis Ziko berlokasi di Balun Sawatau Nagari Balun Pakan Rabaa Tengah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD). Ziko membangun kandang di lahan kosong di belakang rumah orang tuanya.

“Ada tiga kandang dengan ukuran masing-masing sekitar 7 x 12 meter persegi,” ujarnya.

Ziko menambahkan, saat ini usahanya juga dikembangkan di daerah Pakan Rabaa Timur. Dikelola dengan memberdayakan kerabatnya.

Selain beternak itik petelur, Ziko juga menyambi usahanya dengan beternak ayam kampung dan membudidayakan ikan mas. Usaha tersebut hanya untuk penunjang karena fokusnya tetap kepada itik petelur.

Karena belajar secara otodidak, Ziko berharap ada perhatian dari pemerintah daerah untuk memberikan semacam pelatihan keterampilan. Meskipun sudah tergolong sukses, Ziko merasa masih banyak keterampilan beternak itik yang belum dikuasainya.

“Selama ini hanya belajar sendiri, berbekal pencarian di internet. Ziko berharap ada perhatian dari pemerintah daerah memberikan semacam pelatihan agar usaha ini semakin berkembang,”harapnya.

Mengurus peternakan itiknya, Ziko mengaku tidak menyita waktu. Usaha tersebut dikelola secara mandiri. Saat ini, ada sekitar 700 ekor itik petelur yang dipeliharanya. Dalam kondisi normal, bisa menghasilkan sekitar 600 butir telur per hari.

“Namun saat ini terjadi penurunan produksi telur karena ada itik yang sedang stress dan mengalami mabung atau rontok bulu. Paling banyak hanya sekitar 300 sampai 400 butir telur per hari,” sebutnya.

Nof, ayah Ziko mengungkapkan rasa bangga atas usaha yang digeluti anaknya. Walaupun masih dalam masa pendidikan, sudah mampu mandiri dan sukses menjalankan usaha beternak itik.

Mengungkap berbagai kendala yang dihadapi anaknya dalam beternak, Nof menyebutkan rintangan pertama adalah dimulai ketika masa bibit itik sampai usia lima bulan, ada bibit yang mati. Dari sekitar 300 bibit itik, paling yang sampai ke usia dewasa dan produktif hanya sekitar 250 ekor.

Untuk pakan, menurut Nof, Ziko mengeluarkan biaya sekitar 4 sampai 5 juta rupiah per minggu untuk membeli sekitar 75 kilogram pakan. Biaya tersebut disisihkan dari hasil penjualan telur.

Area pemasaran telur dari hasil peternakan Ziko saat ini sampai ke Kota Padang dan beberapa daerah lain. Menurut Nof, permintaan telur masih tinggi namun belum semuanya terpenuhi. (*)

  • Penulis adalah Reporter Padang Media wilayah kerja Solok Selatan dan sekitarnya
print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.