AGAM – Warga Nagari Malalak Utara dan Malalak Selatan Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam tengah serius mengembangkan budi daya ikan gurame. Warga di sana juga bertekad ikan gurame bisa sebagai sumber penghasilan utama warga setempat.
Camat Malalak, Harmezi, saat dihubungi padangmedia.com melalui ponselnya, Kamis (29/9) mengatakan, saat ini dua kelompok yang ada di kedua nagari tersebut sedang mempersiapkan kolam pembenihan ikan. Kedua kelompok itu akan menjadi pembenih khusus untuk mengembangkan ikan gurame di kecamatan itu.
“Benih gurame sulit diperoleh, makanya kami mempersiapkan diri untuk menjadi penangkar benih ikan, khusus gurame,” kata Harmezi.
Dikatakan, semula ada keinginan kuat warga untuk menekuni usaha pembesaran ikan gurame. Namun, karena kesulitan benih ikan dan sesuai dengan saran Kepala Dinas kelautan dan Perikanan (DKP) Agam, Ermanto, akhirnya mereka menyetujui untuk menjadi pembenih ikan gurame.
“Warga setuju menjadi pembenih ikan gurame, namun usaha budi daya ikan tersebut juga akan mereka lakukan,” ungkapnya.
Harmezi menambahkan, kelompok pembenih di Nagari Malalak Utara dan Selatan akan menjadi pemasok benih ikan untuk kebutuhan pembudidaya di Malalak. Kondisi demikian, akan menjadikan Malalak sebagi pusat pengembangan gurame di Agam.
Terpisah, Kepala DKP Agam, Ermanto mengakui kuatnya keinginan warga Malalak untuk menjadi petani ikan gurame. Alasannya, gurame memiliki nilai jual tinggi dan pemasarannya sampai ke luar negeri.
Menurutnya, mulai tahun 2017, pihaknya akan mengembangkan induk ikan melalui 5 paket induk di BBI Lubuk Basung. Nanti, induk hasil pembenihan tersebut akan dipinjamkan kepada pembenih ikan yang membutuhkan, termasuk kelompok yang telah dibentuk di Malalak.
“Warga Malalak tidak ingin mengembangkan usaha budi daya ikan nila dan majalaya, karena usaha serupa sudah berkembang di Kecamatan Tanjung Raya. Mereka menilai, budi daya ikan gurame lebih menguntungkan dibandingkan ikan jenis nila dan majalaya,” pungkasnya.(fajar)
Komentar