PADANG – Dalam bulan ramadhan, momen berbuka puasa menjadi sangat dinantikan bagi yang berpuasa. Setelah seharian menahan lapar dan haus, setiap muslim yang berpuasa pasti akan membutuhkan makanan atau minuman untuk berbuka.
Peluang bisnis takjil dan minuman segar sangat dimanfaatkan oleh para pedagang musiman yang bermunculan hampir di setiap sudut kota Padang, baik itu di pasar-pasar maupun yang berjualan di sepanjang trotoar. Dengan adanya para penjual takjil, otomatis akan membantu memudahkan mereka yang berpuasa untuk bisa memilih berbagai jenis makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
Di sisi lain, Pemko Padang bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan serta pihak terkait lainnya harus meningkatkan pengawasan dalam memantau makanan-makanan siap saji yang di jualan di bulan ramadhan. Salah satunya dengan melakukan sidak ke beberapa pasar, super market, minimarket-minimarket, toko, serta di titik – titik pasar takjil.
“Hal tersebut guna antisipasi serta memastikan terhadap peredaran takjil, baik itu makanan maupun minuman yang bisa saja mengandung zat berbahaya seperti berpengawet boraks dan formalin. Jika nanti ditemukan, kepada penjual takjil yang melanggar, akan diberikan teguran tegas agar tidak menjualnya kembali pada masyarakat,” katanya.
Selain itu, perlu juga antisipasi terhadap produk-produk yang sudah kadaluwarsa. Jika ditemukan di super market, minimarket-minimarket, dan toko agar segera dilakukan penyitaan dan tidak diperdagangkan lagi.
“Kita hanya ingin memastikan produk yang dijual tidak mengandung zat yang berbahaya karena akan berdampak pada kesehatan masyarakat,” tegasnya, Minggu (20/5).
Gustin juga minta camat berperan aktif terkait jajanan makanan dan minuman untuk berbuka puasa tersebut. Camat harus melakukan sosialisasi di wilayahnya agar makanan dan minuman yang dijual tidak mengandung zat yang berbahaya yang dapat merusak kesehatan.
“Jangan sampai makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya dan mengandung formalin tetap dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat,” pungkasnya. (baim)
Komentar