Lima Korban Banjir dan Longsor Sibolangit Masih Dicari

Proses evakuasi korban banjir dan longsor di Sibolangit, Deliserdang. (Foto: Dok. Sutopo PN via twitter)
Proses evakuasi korban banjir dan longsor di Sibolangit, Deliserdang. (Foto: Dok. Sutopo PN via twitter)

SUMUT- Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban banjir dan longsor di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Sampai pukul 21.00 Wib malam ini (Selasa, 17/5) masih ada lima orang korban yang belum ditemukan. Pencarian juga melibatkan anjing pelacak untuk mengetahui lokasi korban.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, bencana banjir bandang diikuti longsor di Kawasan Wisata Air Terjun Dua Warna tersebut menyebabkan 16 orang meninggal dunia dan lima orang hilang.
“16 orang korban meninggal dunia terdiri dari sembilan perempuan dan tujuh orang laki-laki sementara lima orang masih hilang,” kata Sutopo.

Sementara itu, korban selamat dari 78 orang korban adalah 56 orang dan satu orang korban mengalami luka sedang. Sebanyak 320 personil tim SAR gabungan dari BNPB, Basarnas, BPBD, TNI, Polri, PMI, Tagana, pecinta alam, NGO, mahasiswa, relawan dan masyarakat melakukan evakuasi dan pencarian korban.

Brimob mengerahkan anjing pelacak dan tim dibagi menjadi 3 kelompok dengan menyusuri sungai. Adanya batu-batu besar di sepanjang alur sungai menyebabkan kendala pencarian. Korban yang ditemukan sebagian tertimbun material longsoran dan batu-batu yang terbawa oleh banjir bandang.

“Pada malam ini dimulai pukul 20 00 Wib, seluruh perwakilan tim SAR gabungan melakukan rapat evaluasi untuk lebih mempertajam dan mengefektifkan pelaksanaan pencarian besok pagi,” ujarnya.

Banjir bandang dan longsor di air terjun Dua Warna kawasan Bumi Perkemahan, Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara terjadi pada Minggu (15/5/2016) pukul 18.00 Wib. Selain menimbulkan korban jiwa juga menyebabkan jalan penghubung Desa Bandar Baru tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Tempat wisaya Air Terjun Dua Warna atas perintah Bupati Deliserdang ditutup sementara sambil menunggu hasil kajian.

Masyarakat dihimbau untuk selalu hati-hati dan waspada jika melakukan aktivitas di pegunungan seperti pendakian, berkemah atau berwisata. Hendaknya memperhatikan kondisi lingkungan sekitar dan rambu-rambu peringatan. Saat ini masih musim peralihan dari penghujan ke kemarau yang cenderung lebih basah. (feb/*)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *