PADANG- Wanita yang suka sesama jenis pada dasarnya memiliki keinginan untuk tidak melakukan hubungan sesama jenis. Namun dari hasil penelitian, wanita yang terlibat dalam hubungan sesama jenis (lesbian) itu tidak mampu melawan dirinya sendiri.
Solusinya, menurut Kandidat Doktor Antroplogi Universitas Indonesia (UI) Sri Setyawati adalah dengan melakukan rehabilitasi terhadap “korban” penyuka sesama jenis (homo dan lesbian). Solusi itu ia temukan ketika melakukan penelitian kepada salah seorang dari kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di salah satu daerah.
“Dalam penelitian itu diperoleh pengakuan bahwa ada keinginan untuk tidak melakukan tapi tidak memiliki kemampuan melawan diri sendiri. Solusinya adalah rehabilitasi,” ungkap dosen Universitas Andalas (Unand) ini dalam disusi bersama sejumlah organisasi masyarakat dan pemerintah di Gedung Islamic Center, Padang, Selasa (16/2).
Usulan itu, menurutnya mengingat jika seseorang masih memiliki keinginan untuk merubah kebiasaan yang tidak baik berarti masih ada dorongan untuk menjadi baik. Agar terhindar dari lingkungan yang masih mempengaruhi maka langkah yang tepat adalah rehabilitasi. Menurutnya, penelitian itu akan dipersentasikan untuk mendapatkan gelar Doktor Antropologinya di UI.
” Informasi yang saya peroleh dalam penelitian itu adalah riil di lapangan dan ini akan saya persentasikan penelitian ini untuk mendapatkan gelar Doktor di UI,” tegasnya.
Ia menyarankan agar pemerintah mengambil langkah rehabilitasi tersebut sebagai solusi yang harus dilakukan untuk memecahkan persoalan LGBT tersebut. Bukannya menangkap atau menghukum karena itu bukanlah solusi yang tepat. (feb)