SIJUNJUNG – Peristiwa kaburnya tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muaro Sijunjung selain disebabkan minimnya jumlah tenaga pengamanan, juga karena kondisi Lapas yang sudah over kapasitas. Para tahanan yang kabur tersebut diduga sudah merencanakan upaya melarikan diri memanfaatkan kondisi yang ada.
Kepala Lapas Kelas IIB Muaro Sijunjung, Marten Bc.Ip SH, Selasa (19/9) mengakui, saat kejadian petugas memang hanya berjumlah tiga orang. Personil petugas di Lapas Kelas IIB Muaro Sijunjung sangat kurang. Selain itu, kapasitas Lapas sebenarnya hanya bisa menampung 105 orang. Namun, saat ini warga binaan di dalamnya mencapai 309 orang.
Meski demikian, menurutnya, situasi di lapas pasca kaburnya 12 narapidana sudah berjalan seperti biasanya, seperti jadwal kunjungan dan kegiatan warga binaan lainnya. Namun, dari segi pengawasan, pihaknya akan lebih memperketat pengamanan dengan meminta bantuan personil Polres Sijunjung dalam melakukan penjagaan di lingkungan Lapas Kelas IIB Muaro Sijunjung.
Pihaknya juga menghimbau agar warga masyarakat Kabupaten Sijunjung waspada dan berhati hati terhadap seseorang yang tidak dikenal dengan gerak gerik yang mencurigakan di lingkungannya masing masing. Ia juga minta masyarakat mengaktifkan kembali kegiatan Siskamling untuk mengantisipasi keamanan warga dari indikasi tindak kejahatan di lingkungannya masing-masing.
Seperti diberitakan, belasan tahanan di Lapas IIB Muaro Sijunjung nekat kabur saat petugas mengantarkan makan siang, Minggu (17/9). Seorang petugas lapas bernama Dony (38) mengalami luka tusukan akibat benda tajam karena tidak mau membukakan pintu satu dan pintu dua saat mereka hendak melarikan diri. Namun, saat ini korban telah kembali ke ke rumahnya usai menjalni perawatan intensif di Puskesmas Muaro Gambok. (gy/tumpak)
Komentar