Lampion Mulai Hiasi Kawasan Pecinan

 Exif_JPEG_420
PADANG – Jelang perayaan tahun baru Imlek ke 2567 yang jatuh pada tanggal  8 Februari 2016, rumah-rumah warga Tionghoa  mulai  dihiasi dengan lampion. Menurut kepercayan masyarakat Tionghoa, perayaan Imlek tahun ini disebut juga dengan tahun Monyet.
Dari pantauan padangmedia.com, kawasan Pondok jalan Klenteng, Kecamatan Padang Selatan terlihat suasana yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Terlihat di sepanjang jalan kawasan pondok dihiasi lampu lampion (telong-telong). Lampion merupakan salah satu ciri khas atau kebudayaan pada masyarakat Tioghoa di seluruh dunia, termasuk di kawasan Pondok kota Padang yang dipasang ketika akan memasuki suasana perayaan tahun baru Imlek.
Kawasan tersebut akan bertambah ramai ketika memasuki suasana malam. Pengunjung yang datang atau sekadar melewati daerah itu akan merasakan suasana kental budaya Cina/Tionghoa dan seakan-akan berada di Negeri Tiongkok. Yang tidak kalah menariknya, di tempat peribadatan Klenteng baru, See Hin Kiong, banyak pengunjung datang ke sana, baik dari dalam maupun luar kota untuk menikmati keindahan bangunan Klenteng tersebut. Ada yang datang rombongan bersama keluarga dan juga para remaja bersama teman-teman mereka untuk mengambil gambar (berfoto ria, red).
Sherly (25), salah seorang pengunjung dari Surabaya, Jawa Timur mengatakan, ia bersama rombongan datang ke Kota Padang dalam rangka liburan keluarga. Dia sangat kagum setelah melihat perubahan signifikan di kawasan pondok. Ia mengaku dulu pernah tinggal di Kota Padang, tepatnya di jalan Pulau Karam. Namun, saat masih berusia 8 tahun, ia pindah ke Pulau Jawa bersama orang tua karena urusan bisnis.
“Ini luar biasa, sangat jauh perbedaannya. Apalagi dengan adanya Klenteng baru See Hin Kiong ini. Saya sangat takjub. Banyak sekali lampu lampionnya di sini. Kita terasa berada di luar negeri. Apalagi seni ukiran batu pada bangunan Klenteng serasa di tempat aslinya di Negeri Cina dan ini tidak ada di kota lain di Sumatera Barat,” ungkapnya.
Sementara, pengurus Klenteng See Hin Kiong bidang Bina Usaha, Iswanto Kwara yang juga merupakan salah seorang anggota dewan Kota Padang dari Partai PDI-P ketika ditemui menyampaikan, tradisi orang Tionghoa yang sembahyang di Klenteng dilakukan pada hari Sabtu dan pada hari ke 15 penanggalan Tionghoa.
Untuk Klenteng baru See Hin Kiong, katanya, dibangun pasca gempa 2009 dan mulai dibangun sekitar tahun 2010-2011. Semua ornamen pernak pernik, batu ukiran sengaja didatangkan dari Cina. Ukiran baik indoor maupun pelataran taman semuanya didatangkan dari negeri cina.
“Bahkan, para pekerja untuk pembangunan Klenteng inipun asli dari orang Cina yang didatangkan ke sini,” katanya kepada padangmedia.com, Jum’at (22/1).
Jelang perayaan tahun baru Imlek memang selalu dipasang Lampion (tenglong-tenglong) di Klenteng dan sekitar kawasan kampung Pondok.
”Tiga ratus lebih Lampion di Klenteng ini akan dinyalakan besok tanggal 23 Januari bertepatan pas pada tanggal 15 penanggalan Tionghoa dan Lampion dipasang hingga 15 hari sesudah perayaan tahun baru Imlek pada 8 Februari datang,” ujarnya.
Bagi warga Tionghoa yang mempunyai niat, mereka akan memberikan semacam sumbangan sukarela untuk penghidupan lampu lampion. Dengan tujuan, agar pada tahun baru Imlek mereka diberikan kebaikan, kesehatan, kebaikan, usaha yang lancar serta dijauhkan dari segala kesialan.
“Nantinya pada setiap Lampion tersebut akan dicantumkan nama-nama orang mempunyai niat baik tersebut. Sabtu malam pukul 19.00 WIB, tanggal 23 Januari kita sudah mulai menghidupkan lampion ini dan langsung diadakan acara pembukaan oleh seluruh pengurus Klenteng See Hin Kiong. Diiringngi persembahan atraksi dari Tim Barongsai Tjoa,” tutupnya. (baim)
print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *