Lakukan Rebranding Gelamai Menjadi Rendang, Pemko Payakumbuh Dorong UMKM Mendunia

PAYAKUMBUH – Mengubah branding bukanlah hal yang mudah. Branding adalah aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan serta memperkuat merek, ikon, imej  atau brand sehingga mampu memberikan perspektif terhadap orang lain. Nah,, brand kota gelamai sudah tertanam bagi setiap orang jika menyebut Payakumbuh. Namun belakangan pemeriantah kota Payakumbuh, sejak Walikota Reza Pahlevi membuat terobsan melakukan  perubahan brand (rebranding) kota gelamai menjadi Kota Rendang. Sebuah langkah yang berani. Meski belum begitu melekat, perlahan-lahan orang akan memunculkan imej Rendang untuk Payakumbuh.

“Perubahan aikon kota ini dimaksudkan untuk menyemangati usaha UMKM sebagai makanan khas asli dari ranah Minang,” jelas Penjabat Wali Kota Payakumbuh Jasman Rizal ketika menjamu rombongan wartawan Sumbar Journalist Journey #1 di rumah makan Pingek “OR Payakumbuh, Minggu (26/11)

Seama ini, tambah Jasman,  kuliner Galamai (penganan mirip dodol) dan Batiah (penganan dari beras dan pulut) telah melekat sebagai ikon. Dalam perkembangannya, rendang dengan berbagai varian juga tumbuh berkembang usahanya di sentra industri rumah tangga di Kota Payakumbuh.

Menurut mantan Kadiskomtik Pemprov Sumbar ini, belakaan ada bermacam varian rendang yang diproduksi di Payakumbuh. Selain rendang daging (sapi dan ayam) juga ada rendang dari telur, rendang belut, rendang lokan dan lainnya.

Saat ini, jelas Jasman, ada lebih 500 UMKM bertumbuh di kota Payakumbuh. UMKM ini memasok kuliner penganan ini sampai ke luar Sumbar.

”Jadi kalau ada yang membeli keripik sanjai dan makanan ringan lainnya di kota Bukittinggi, sebagian UMKM di Payakumbuh yang memasoknya,” ungkap Jasman.

Ulil Adhmi (50) pengusaha UMKM Aqila yang memproduksi aneka keripik dari singkong, mengaku mengolah rata-rara 1 ton ubi dalam sebulan. Selain dilempar ke berbagai daerah di Sumbar. Produksi penganan keripik singkong dan batiahnya juga diekspor ke Aceh, Riau dan memenuhi pesanan di Pulau Jawa.

Pejabat Wali Kota Payakumbuh Jasman Rizal menyebut, selama diberi amanah memimpin kota Payakumbuh, ia ingin menghidupkan kota di interland ke Pekanbaru ini hidup 24 jam dengan aneka kulinernya. (tim Jojo #1)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.