PADANG – Camat dan Kepala Puskesmas serta beberapa instansi lainnya di Lubuk Begalung melahirkan inovasi terkini dalam mewujudkan Percepatan Penurunan Stunting (PPS). Dua inovasi tersebut adalah Layanan Adminduk dan Jamkesmas menuju Lubeg Bebas Stunting disebut “Layak Melenting” dan Dapur Sehat Go Gizi Menuju Lubeg Bebas Stunting disebut “DaGozi Melenting”.
“Kerjasama kami dengan Puskesmas dan beberapa lembaga terkait, melahirkan dua inovasi untuk mewujudkan percepatan penurunan stunting,” kata Camat Lubuk Begalung Andi Amir, Kamis (18/4/2024).
Ia menjelaskan, inovasi itu digodok melalui rapat koordinasi yang menghadirkan Satgas Stunting Provinsi Sumatera Barat, perwakilan BPJS Kesehatan Sumbar, Puskesmas, Korlap Penyuluh KB, Lurah dan Ketua PKK Kelurahan se-Kecamatan, serta perwakilan Tim Pendamping Kelurahan (TPK) di Aula Kantor Camat Lubuk Begalung kemarin (Rabu , 17/4/2024).
Dikatakan, inovasi “LAYAK MELENTING” merupakan kolaborasi antara Disduk Capil, BPJS Kesehatan, Balai Penyuluh KB dan Kecamatan Lubuk Bagalung. Program tersebut nantinya memberikan kemudahan bagi keluarga berisiko stunting (gizi buruk) untuk pengurusan administrasi kependudukan juga Layanan Jaminan Kesehatan (BPJS Kesehatan).
“Untuk mendapatkan layanan tersebut masyarakat dan TPK cukup mengurus dikantor Camat dan Balai Penyuluh KB Kecamatan,” ujarnya.
Sedangkan Program “DAGOZI MELENTING” merupaka program pemberian Paket Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi sasaran berisiko stunting seperti ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan balita bermasalah gizi.
“Nanti akan didirikan 15 Posko DaGozi se-Kecamatan Lubuk Begalung dengan pengelola yang di-SK-kan,” ulasnya.
Kepala Puskesmas Lubuk Begalung dr. Sari Ramadhani dan Kepala Puskesmas Pagambiran dr. Aprilini mengatakan PMT berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita dan ibu hamil. Hal itu diharapkan dapat menurunnya prevalensi stunting.
“Kegiatan PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian pangan dan gizi keluarga yang berkelanjutan. Tentunya dalam rangka intervensi perlu disiapkan data-data yang baik, sehingga intervensi menjadi tepat sasaran,” imbuh dr. Sari. DU
Komentar