Salah seorang Pengawas Sekolah, Syahnan S, mengatakan meskipun pengawas sekolah seluruhnya berjumlah sebanyak 17 orang dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), namun dalam kegiatan kerja seluruhnya tidak dilaksanakan sesuai mekanisme yang seharusnya.
“Bahkan dalam menyusun program kerja dan anggaran yang menyangkut dengan pengawasan, kami tidak dilibatkan,” ujar Syahnan yang penah menjadi Kkepala SMKN 2 Sawahlunto.
“Contohnya, belum lama ini tiga SD di Sawahlunto berhasil meraih penghargaan Adiwiyata, tetapi sampai hari ini bantuan transportasi pun tidak ada.
“Apa yang disampaikan UPTD dan Pengawas ini, selanjutnya akan kita gunakan sebagai bahan untuk memanggil pihak Disdik. Untuk itu, kami mengharap masukan-masukan yang positif untuk evaluasi bersama Dinas,” terang Dasrial Ery.
Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta agar mereka menyampaikan seluruh unek-unek yang dirasakan, selaku UPTD yang merupakan terdepan. “Dalam rangka memajukan pendidikan di kota kita, jangan ragu-ragu, sampaikan saja apa permasalahan yang terjadi terutama yang sangat urgent,” pintanya.
DPRD sangat prihatin terhadap menurunnya prestasi pendidikan belakangan ini. “Hampir 30 persen anggaran APBD kita ada di Disdik, tetapi kami masih banyak mendengar keluhan-keluhan dari masyarakat yang cukup memprihatinkan, dan prestasi pendidikan kita juga menurun,” jelas ketua Komisi I ini.(tumpak)