AROSUKA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok, Sumatera Barat bersama Kepolisian Resor (Polres) setempat meningkatkan koordinasi terkait pelaksanaan tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2019. Tahapan yang tengah berjalan sangat membutuhkan pengamanan yang lebih kuat karena sudah masuk dalam tahap distribusi logistik.
“Tahapan yang telah berjalan adalah distribusi logistik dari Jakarta, sementara saat ini mulai berjalan adalah perakitan dan distribusi kotak suara ke kecamatan,” kata Ketua KPU Kabupaten Solok, Gadis bersama dua komisioner lainnya, Defil dan Yusrial saat berkunjung ke Mapolres Solok di Arosuka, Selasa (12/2).
Gadis memaparkan, Kabupaten Solok terdiri dari 14 Kecamatan dan 74 nagari. Terdapat 1.314 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tentunya akan membutuhkan pengamanan dari aparat kepolisian. Hal itu sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan Pemilu serentak yang damai dan berkualitas.
“Kami sangat mengapresiasai pihak kepolisian yang telah menempatkan personil 24 jam dalam rangka pengamanan, sejak surat suara sampai dari Jakarta dan disimpan di Islamic Center,” ujarnya.
Terkait distribusi surat suara, Gadis menerangkan, akan dilakukan mulai sepekan sebelum hari H pemungutan suara. Distribusi juga akan mendapat pengawalan penuh dari aparat kepolisian, begitu juga pengawalan kotak dan surat suara setelah hari pemungutan suara ke PPS, PPK dan ke KPU.
Wakapolres Arosuka Komisaris Polisi (Kompol) Frangky didampingi Kepala Bagian Operasi Kompol Yusnawi dalam kesempatan itu menyarankan agar KPU tetap memegang prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan tahapan Pemilu, terutama dalam mengelola pendistribusian logistik Pemilu. Dia mengingatkan agar akses ke gudang penyimpanan logistik dipersempit dengan hanya satu pintu, sementara pintu-pintu lain harus digembok.
“Ini untuk memudahkan pengamanan logistik Pemilu sehingga aktifitas keluar masuk gudang bisa terpantau dengan baik,” katanya. (fdc/*)
